Sorotan

Sehari Jelang Sanksi Berakhir, Kedai-Kedai Citra Niaga Bahkan Kesulitan Jual 20 Gelas Minuman

Pola penjualan pesan-antar lantaran sanksi penutupan, membuat kedai-kedai di Citra Niaga mengalami penurunan omzet secara drastis.

Samarinda, intuisi.co – Sanksi penutupan kafe dan restoran di Citra Niaga hingga Tepian Mahakam tersisa sehari. Jelang menuntaskan hukuman sepekan atau tujuh hari penutupan sementara, kedai-kedai setempat mengalami penurunan omzet drastis.

“Penghasilan kami terjun bebas. Selama enam hari ini kami hanya jualan di rumah saja,” ujar pemilik salah satu kedai di Citra Niaga, Seutas Coffee & Chill, Nur Fitriani, dikonfirmasi Senin pagi, 28 September 2020.

Dalam sehari biasanya Seutas bisa menjual minimal 50 cup minuman. Dengan Harga satu gelas Rp15 ribu hingga Rp18 ribu. Semenjak Citra Niaga dihentikan aktivitasnya sementara, kafe ini hanya bisa melayani pesan antara. “Ya, syukur kalau bisa jual 20 gelas. Biasanya dalam sehari hanya bisa 15 cup. Atau malah hanya dapat 10,” lanjut Nur Fitria.

Penerapan hukuman penutupan kafe dan restoran di Citra Niaga dan Tepian Mahakam berlaku 23-29 September 2020. Diberlakukan Pemkot Samarinda atau Satgas Penanganan Covid-19 Samarinda, lantaran pelanggaran berat protokol kesehatan. Kerap didapati kerumunan dalam waktu yang lama.

Jelang sehari penghabisan masa hukuman, sejumlah pemilik mulai membuka kedai dari sebelumnya hanya beraktivitas dari rumah. Namun demikian, kursi pengunjung masih tak disediakan. Cukup take away.

Berharap dari Teman

Owner Kedai Kopi Ngegas, Setiawan Yogi, nyaris sepekan berjualan online atau daring lewat media sosial. Omzet warkopnya juga menurun drastis. Terbanyak menjual 40 cup dalam sehari. Itupun hanya sekali. Dari normalnya bisa menjajakan 100 gelas.

“Kalau sekarang ini dapat 20 cup bersyukur. Kami hanya berharap dari teman. Owner saja sampai harus turun jualan,” sebutnya.

Keadaan serupa dialami Kopi Sajen. Kedai yang sukses membuka cabang di Bali dan Balikpapan tersebut hanya bisa jualan maksimal 50 cup sehari. Namun mendekati hari ketiga dan keempat sanksi, penjualan menurun. Hanya pada hari pertama bisa menjual 150 gelas.

Merosotnya penjualan kedai-kedai Citra Niaga terjadi sejak rapid test massal di kawasan ekonomi tersebut pada Agustus lalu. Sebelumnya, dalam sehari Kopi Sajen bisa menjual 300 cup. “Penjualan kami terus menurun hingga saat ini,” tutup Fachrizal Muliawan, co-founder Kopi Sajen. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.