Sekeluarga Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kubar, Tinggalkan Dua Anak di Rumah
Sepasang suami-istri dan bayinya terkonfirmasi covid-19 di Kubar pada 6 Mei 2020. Kontak erat dengan anak pertamanya yang lebih dulu positif.
Sendawar, intuisi.co – Bukan hanya kematian bagian terburuk dari bahaya virus corona. Melainkan juga dampaknya yang dapat memisahkan keluarga. Seperti satu keluarga di Kutai Barat yang harus dievakuasi ke rumah sakit lantaran positif covid-19, meninggalkan dua anaknya di rumah.
Rabu, 6 Mei 2020, tiga kasus terkonfirmasi di Kutai Barat. Yakni seorang pria 44 tahun, perempuan 40 tahun, serta seorang anak usia setahun delapan bulan. Terkonfirmasinya ketiga orang ini, menambah daftar kasus transmisi lokal di Kubar yang juga telah ditetapkan Kementerian Kesehatan RI.
“Yang sangat menyedihkan, mereka dievakuasi dari rumah, dibawa ke Rumah Sakit Pratama. Tapi tidak selesai di situ. Ada dua anak mereka harus tinggal di rumah. Ini jadi masalah,” sebut Sekretaris Kabupaten Kubar, Yacob Tullur, saat memberi keterangan pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kubar, Rabu malam, 6 Mei 2020.
Adapun tiga kasus baru tersebut merupakan satu keluarga. Terdiri dari suami, istri, serta anak bungsunya. Ketiganya, merupakan kontak erat dari anak pertamanya yang merupakan pelaku perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Diurus Kecamatan dan BPBD
Ketiganya pun telah dijemput dari rumahnya dan dibawa ke Rumah Sakit Pratama Kubar. Meninggalkan dua anak lainnya di rumah. Dengan kondisi itu, Pemkab Kubar pun mengambil kebijakan. Telah disepakati untuk meminta camat di kawasan anak tersebut tinggal, untuk diperhatikan. Mengenai kebutuhan makanan, BPBD Kubar bakal dikerahkan untuk menyuplai bahan baku.
“Ini yang selalu setiap hari kami imbau bahwa jangan sampai lengah. Penyakit ini bisa memisahkan keluarga. Tidak main-main. Masyarakat sadar. Jangan sampai gara-gara kit orang lain bisa terpapar. Hingga akhirnya memisahkan orangtua dan anak,” sesal Yacob.
Dengan label transmisi lokal di Kubar saat ini, maka penanganan covid-19 bukan lagi berfokus terhadap orang yang datang dari luar. Melainkan juga setiap kepala yang berada di kabupaten tersebut. Sehingga kejujuran akan perjalanan berikut riwayat kontak belakangan ini begitu penting untuk dikemukakan. “Untuk sementara ini, pasien di Rumah Sakit Pratama, terpantau dalam kondisi sehat,” pungkasnya. (*)