Sekolah Tatap Muka di Samarinda Bakal Dibagi Dua Sif
Pembagian sif dengan pembatasan siswa di kelas, menjadi skema pembelajaran atau sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan ketat di Samarinda.
Samarinda, intuisi.co – Sekolah tatap muka segera dimulai di Samarinda. Dilaksanakan oleh dua sekolah yakni SD 22 dan SMP 42. Keduanya berada di Berambai, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, daerah pinggiran Ibu Kota Kaltim ini.
“Orangtua sudah setuju 100 persen dengan belajar tatap muka, surat pernyataan juga sudah dibuat,” ujar Kepala SMP 42 Rizal, dikonfirmasi Rabu sore, 3 Maret 2021.
Dengan lampu hijau dari orangtua, dua sekolah tersebut pun kian mantap menggelar belajar tatap muka. Apalagi hal ini juga seiring dengan kebijakan Pemkot Samarinda. Pelaksanaannya pun sudah sangat ditunggu. Lantaran sudah nyaris setahun tak ada belajar tatap muka, dampak sebaran virus corona yang sangat masif di Kota Tepian.
Pembelajaran berganti secara jarak jauh atau via daring yang bahkan masih umum terlaksana sampai saat ini. Tak sedikit orangtua dilaporkan lelah dengan pola ini. Pembelajaran tatap muka langsung di sekolah sudah sangat didambakan. Pemerintah pun sangat menyadari hal tersebut.
Rizal juga memastikan sekolah tatap muka sudah siap dilakukan pihaknya. Sejumlah ketentuan sebagai persyaratan pun mulai ditunaikan.“Kami siap membetuk sekolah tangguh,” sebutnya.
Penerapan protokol kesehatan menjadi poin penting dalam penerapan kebijakan tersebut. Hal ini tak lepas dari perkembangan covid-19 yang masih sangat meresahkan di Samarinda. Kasus aktif di Ibu Kota Kaltim ini masih terdapat 765 pasien dari 10.773 kasus akumulatif. Sebanyak 281 di antaranya tak terselamatkan alias meninggal dunia.
Protokol Kesehatan Ketat di Sekolah Tatap Muka
Memastikan jalannya pembelajaran sesuai protokol kesehatan, pola pembelajaran bakal dibagi dua sif alias masuk bergantian. Dengan durasi belajar selama dua jam. Dibatasi sebanyak 66 murid untuk tiga kelas.
“Sif pertama masuk pukul 07.30 Wita dan setelah selesai pukul 10.30 Wita, dilanjutkan sif kedua dari pukul 10.30 Wita hingga selesai,” urainya.
Metode pembagian dua sif tersebut akan dicapai dalam lima hari dalam sepekan. Dari Senin hingga Jumat. Sedangkan untuk SD 22, hanya tiga hari belajar dengan pola sif serupa untuk 151 siswa. Dirinya pun berharap sekolah tangguh benar-benar bisa dipersiapkan karena merupakan program prioritas 100 hari kerja Andi Harun-Rusmadi Wongso sebagai wali kota dan wakil wali kota Samarinda yang baru.
“Dalam program 100 hari kerja ada 14 sekolah yang akan kita persiapkan untuk sekolah tangguh covid-19,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram