Samarinda, intuisi.co – Kebijakan belajar daring atau online tak begitu saja memudahkan kegiatan pendidikan di tengah pandemi covid-19. Di Samarinda, ada 10 sekolah berada dalam zona blank spot atau tak terjangkau jaringan internet.
Situasi ini menambah daftar persoalan belajar daring di Ibu Kota Kaltim. Sebelumnya, keluhan banyak diterima dari ketersediaan kuota internet. Masalah ini ditindaklanjuti dengan kerja sama antara Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda dengan provider Telkomsel.
Disdik Samarinda mendata setidaknya 10 sekolah berada dalam zona blank spot di Kota Tepian. Tersebar dari Makroman, Bantuas, Berambai, Bukit Pinang dan Loa Kumbar.
“Yang kami terima laporannya ada 5 SD dan 5 SMP yang susah jaringan internet. Totalnya jadi sepuluh sekolah,” terang Asli Nuryadin, kepala Disdik Samarinda.
Dengan keadaan tersebut, salah satu solusinya ialah mendatangi langsung rumah para murid yang kesulitan jaringan internet. Yang berarti mesti dengan belajar tatap muka. Ini yang digarisbawahi. Karena penerapannya mesti dengan protokol kesehatan.
Atau alternatifnya dengan membentuk kelompok belajar maksimal lima orang. Dengan salah satu dari lima orang tersebut memiliki fasilitas pendukung belajar online. “Tapi kami kembalikan lagi ke orangtua. Mereka mau atau tidak? Pada masa pandemic ini kita harus saling membantu,” sebutnya.
Disdik Samarinda pun telah berkomunikasi dengan Telkomsel untuk mengatasi persoalan blank spot di Ibu Kota Kaltim. Dan diketahui kawasan-kawasan tersebut telah masuk rencana kerja dan bakal diatasi bertahap. “Semua bisa diatasi asal ada niat,” pungkasnya. (*)