Soal Pembangunan 2026, Begini Usulan Warga di Pra-Musrenbang Sebulu

intuisi

3 Mar 2025 15:10 WITA

Para pemangku kepentingan di Kecamatan Sebulu berkumpul dalam (Pra-Musrenbang) guna menyusun kebijakan pembangunan tahun 2026. (Kontributor intuisi.co)

Tenggarong, intuisi.co- Berbagai pemangku kepentingan di Kecamatan Sebulu berkumpul dalam Pra-Musyawarah Rencana Pembangunan (Pra-Musrenbang) guna menyusun kebijakan pembangunan tahun 2026.

Forum ini menjadi ajang diskusi untuk menentukan prioritas pembangunan di sektor infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan masyarakat, termasuk kelompok disabilitas.

Dalam pertemuan ini, kepala desa (Kades), perwakilan organisasi kecamatan, sektor pendidikan, kesehatan, serta forum disabilitas turut menyampaikan berbagai aspirasi dan usulan terkait kebutuhan di wilayah masing-masing.

Camat Sebulu, Edy Fahruddin, menegaskan bahwa Pra-Musrenbang merupakan tahapan awal untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat sebelum diusulkan ke Musrenbang tingkat kecamatan dan kabupaten.

Salah satu usulan utama yang mencuat adalah peningkatan akses jalan desa, pembangunan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), serta bantuan sarana usaha bagi penyandang disabilitas.

“Intinya dalam Pra-Musrenbang ini, kami menyepakati prioritas yang akan diusulkan, salah satunya pembangunan dan peningkatan jalan dari Sebulu Modern menuju Bloro dan dari Tanjung Harapan ke Lekaq Kidau,” ungkap Edy Fahruddin.

Ia menambahkan bahwa perbaikan jalan Sebulu Modern ke Bloro merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya yang telah dikerjakan.

Akses ini dinilai penting bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak yang harus menempuh perjalanan ke sekolah serta warga yang membutuhkan layanan kesehatan.

“Akses penghubung kedua desa ini sangat penting, terutama untuk memberikan kenyamanan bagi anak-anak berangkat ke sekolah hingga ke pusat pelayanan kesehatan,” jelasnya.

Selain infrastruktur, usulan yang mendapat perhatian dalam forum ini adalah pemberdayaan masyarakat disabilitas. Forum disabilitas meminta pemerintah daerah untuk menyediakan lebih banyak pelatihan keterampilan serta bantuan usaha yang mendukung kemandirian mereka.

Salah satu permasalahan yang disoroti adalah kondisi alat usaha yang sudah tidak berfungsi dengan baik. Beberapa warga disabilitas yang sebelumnya menerima bantuan usaha es batu mengeluhkan bahwa alat pendingin mereka mengalami kerusakan, sehingga memerlukan dukungan perbaikan atau penggantian.

“Ada masukan dari mereka (forum disabilitas), mereka menginginkan untuk diberdayakan lebih lanjut, baik dalam bentuk pelatihan keterampilan maupun bantuan peralatan usaha. Nanti ini bisa kami sampaikan juga ke Dinas Sosial,” ujar Edy.

Pra-Musrenbang ini menjadi langkah awal dalam menyusun strategi pembangunan di Kecamatan Sebulu.

Seluruh usulan yang telah dihimpun dalam forum ini akan dibawa ke Musrenbang Kecamatan, sebelum diajukan ke tingkat kabupaten untuk mendapatkan persetujuan dan penganggaran.

Edy berharap bahwa usulan yang telah disepakati dapat masuk dalam rencana pembangunan 2026 dan terealisasi sesuai kebutuhan masyarakat.

“Kami berharap bahwa setiap usulan yang sudah diprioritaskan ini dapat terealisasi dan benar-benar berdampak bagi kesejahteraan masyarakat Sebulu,” pungkasnya. (adv/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!

Iklan di sini!

Iklan di sini!