Strategi Holistik Menanggulangi Inflasi Bahan Pokok Pangan: Komitmen Komisi II DPRD Kaltim untuk Kesejahteraan Rakyat
Samarinda, Intuisi.co – Langkah-langkah strategis dalam menanggulangi inflasi pada bahan pokok pangan terus dikebut oleh Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Ketua Komisi II, Nidya Listiyono, menekankan pentingnya pendekatan holistik dan kerjasama antarinstansi guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di seluruh wilayah. Tiyo, panggilan akrab Nidya Listiyono, menyatakan bahwa selain memantau ketersediaan stok pangan, penting juga untuk fokus pada peningkatan kapasitas produksi lokal.
“Kita tidak hanya harus siap dengan stok yang mencukupi, tetapi juga harus meningkatkan kapabilitas produksi di tingkat lokal untuk memastikan kemandirian pangan,”
Dalam menjaga ketersediaan bahan pokok, Tiyo menekankan perlunya kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat. “Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan upaya bersama kita semua. Keterlibatan pelaku usaha dan partisipasi masyarakat sangat krusial dalam menghadapi tantangan inflasi pada bahan pokok,” tambahnya. Upaya pencegahan penimbunan bahan pokok juga diarahkan pada peningkatan transparansi dalam rantai pasok. “Dengan mendorong keterbukaan informasi mengenai distribusi dan harga, kita dapat mencegah praktik-praktik yang merugikan konsumen dan menghambat stabilitas harga,” jelas Tiyo, menggarisbawahi pentingnya transparansi sebagai dasar utama dalam upaya pencegahan inflasi.
Dalam mencapai sasaran ini, Tiyo berencana untuk menginisiasi dialog rutin antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. “Forum dialog ini akan menjadi wadah bagi semua pihak untuk saling berbagi informasi, mencari solusi bersama, dan membangun sinergi yang kuat dalam menjaga stabilitas harga,” ungkapnya, menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan keterlibatan aktif dari semua sektor. Selain itu, dalam kunjungan kerja yang direncanakan, Tiyo tidak hanya akan fokus pada pemantauan terhadap potensi penimbunan, tetapi juga akan memberikan perhatian khusus pada kondisi pelaku usaha lokal. “Kita perlu memahami tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha lokal, mendukung mereka untuk berkontribusi dalam memastikan pasokan stabil dan harga yang terjangkau,” ujar Tiyo, menunjukkan kepekaan terhadap kebutuhan dan tantangan sektor bisnis di Kaltim.
Dalam mengelola anggaran operasi pasar, Tiyo menegaskan pentingnya alokasi dana yang tepat dan efisien. “Kami akan memastikan bahwa anggaran yang digunakan sejalan dengan kebutuhan riil masyarakat dan sektor usaha. Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran menjadi kunci untuk menciptakan dampak yang maksimal,” paparnya.
Selain itu, Tiyo juga mengajak para pelaku usaha di sektor pangan untuk berkomitmen dalam menjaga stabilitas harga. “Kami mengharapkan kerjasama yang erat antara pemerintah dan pelaku usaha. Bersama-sama, kita dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kesejahteraan rakyat,” tegas Tiyo, menandaskan pentingnya keterlibatan aktif sektor swasta dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Dalam merespons upaya pencegahan inflasi pada akhir tahun 2023, Tiyo memaparkan rencananya untuk memastikan kelancaran distribusi bahan pokok. “Kami akan bekerja sama dengan OPD terkait untuk memastikan bahwa distribusi bahan pokok dapat berjalan dengan lancar. Keterlibatan pemerintah daerah di tingkat eksekutif sangat penting dalam menjamin efektivitas langkah-langkah preventif yang diambil,” ungkapnya. Sementara itu, peran Disperindagkop sebagai dinas yang memiliki tanggung jawab dalam mengawasi sektor perdagangan dan industri diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal dalam menjaga stabilitas harga.
“Kami mengundang Disperindagkop untuk aktif berkolaborasi dalam strategi pencegahan inflasi ini. Peran mereka dalam pengawasan dan penanganan cepat terhadap potensi kelangkaan akan sangat berarti,”
Dengan demikian, Komisi II DPRD Kaltim menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok pangan. Pendekatan holistik, kolaborasi lintas sektor, dan keterlibatan aktif semua pihak diharapkan dapat menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah preventif yang terencana, Kaltim dapat menghadapi tantangan inflasi dengan penuh keyakinan, mendukung kesejahteraan rakyat, dan menciptakan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.(DPRDKALTIM/ADV/CRI).