Sudah 21 Kasus Covid-19 di Balikpapan, Satu Pasien Baru Diduga Transmisi Lokal
Dari 10 kasus baru covid-19 di Kaltim, satu berasal dari Balikpapan. Tak ada riwayat bepergian. Sehingga memunculkan dugaan sebagai kasus transmisi lokal.
Balikpapan, intuisi.co – Bertambah 10 lagi kasus covid-19 di Kaltim. Membuat kasus akumulatif provinsi ini jadi 54. Salah satu kasus terbaru datang dari Balikpapan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, baru 10 kasus positif baru di Kaltim terdiri dari tujuh kasus di Penajam Paser Utara, dua di Paser, dan satu di Balikpapan.
Dari Balikpapan satu kasus mendapat kode BPN 21. Seorang laki-laki 34 tahun. Adalah kasus yang dilaporkan dan dirawat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo. Memiliki keluhan demam, batuk, nyeri tenggorokan, dan sesak napas. Juga terdapat gambaran pnemonia. “Hingga kini kami belum mendapat laporan rinci dari Dinas Kesehatan Balikpapan terkait riwayat pasien positif ini,” sebut Andi dalam rilis resminya via aplikasi Zoom pada Sabtu sore, 18 April 2020.
“Hingga saat ini, kasus terkonfirmasi di Kaltim ada 54. Sembuh 11 orang, dan meninggal dunia satu orang,” ungkap Andi.
Kemungkinan Transmisi Lokal
Dari Balikpapan, Wali Kota Rizal Effendi membenarkan tambahan satu kasus positif di Kota Minyak. “Hari ini kasus konfirmasi positif bertambah satu orang. Dari 20 jadi 21 orang di Balikpapan,” sebut Rizal Effendi. “Satu kasus positif tambahan hari ini adalah laki-laki. Sudah masuk dalam status PDP di RSUD Kanujoso Djatiwibowo sejak 6 April 2020. Hasilnya baru kami terima hari ini dan positif,” lanjutnya.
Menurut Rizal, pasien ini termasuk cluster baru. Bahkan ada kemungkinan transmisi lokal. “Masih kita cek. Dia tidak dari mana-mana. Jadi bisa saja ini transmisi lokal,” terangnya.
Selain kasus positif baru, data PDP Balikpapan juga bertambah satu orang menjadi 45. Tersebar sebanyak 24 PDP di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, tujuh di Rumah Sakit Pertamina, empat di RSUD Beriman Balikpapan, dan tujuh di Rumah Sakit Dr R Hardjanto. “Sementara jumlah ODP (orang dalam pemantauan) kita dari sebelumnya 512, turun jadi 496,” pungkasnya. (*)