Samarinda, intuisi.co – Ibu Kota Kaltim ini tergolong memilki wisata alam yang minim. Tak ada gunung juga pantai. Mendongkrak potensi wisata di Samarinda pun bakal dilakukan dengan pengembangan wisata air.
Sejumlah rencana mengemuka. Dari pengembangan sempadan Sungai Karang Mumus (SKM) hingga Sungai Mahakam. Yang juga masuk agenda adalah bekas galian tambang batu bara.
Ide ini cukup serius dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani. Namun wacana itu tak begitu saja dapat dieksekusi. Mengingat lubang tambang umumnya merupakan tanggung jawab swasta.
“Tapi kalau mau berkolaborasi dengan kami (Pemkot Samarinda) alangkah bagusnya. Daripada dibiarkan seperti itu,” sebut Ayu, kepada intuisi.co, Jumat pagi, 27 Agustus 2020.
Sulistiani menyadar lubang bekas galian tambang merupakan area berbahaya. Tak sedikit nyawa melayang tenggelam di kolam buatan tersebut. Namun ia memastikan jika benar-benar dieksekusi, penjagaan ekstra bakal diterapkan.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada pembicaraan dengan perusahaan pemilik lubang tambang untuk diajak menyulap bekas galian tersebut menjadi wisata air. “Mungkin ke depannya kami bakal lakukan untuk jangka panjang,” sebutnya.
Wisata air dianggap sebagai potensi pariwisata ideal untuk Samarinda. Bahkan dapat mendulang pendapatan asli daerah (PAD) tinggi untuk Kota Tepian. Wacana pengembangannya pun sudah
dijabarkan dalam rencana induk. Salah satunya ialah fasilitas jet ski dan wisata kapal kecil.
“Dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) baik SKM atau Sungai Mahakam, sudah dibuat (direncanakan) untuk kawasan wisata,” tambah Ayu.
Dari kacamata Dispar Samarinda, perkembangan pariwisata Kota Tepian saat ini sudah berkembang pesat. Namun wahana-wahana yang ada belum dikelola profesional. “Inilah tugas kami di dispar untuk membina dan mendampi,” tutupnya. (*)