Tanggapan Kepolisian soal Dugaan Intimidasi Saksi Andi Harun-Rusmadi
Kepolisian sempat turun ke lokasi kejadian setelah video tuduhan praktik money politic terhadap pasangan Andi Harun-Rusmadi viral di media sosial.
Samarinda, intuisi.co – Lima hari jelang pencoblosan Pilkada Samarinda 2020, pada Jumat malam, 4 Desember 2020, terjadi kegaduhan. Menyebut pasangan calon nomor urut 02, Andi Harun dan Rusmadi, melakukan praktik politik uang. Tuduhan itupun berbuntut hingga ke pihak kepolisian.
Kapolsek Samarinda Kota AKP Aldy Harjasatya menjelaskan jika jajarannya pada malam tadi langsung turun menyambangi lokasi keributan. Tepatnya berada di kawasan Jalan Muso Salim, Kecamatan Samarinda Kota.
“Semalam itu ada dugaan bagi-bagi duit (money politic). Terus ada kabar juga kalau ada seseorang dari tim paslon nomor dua ditahan. Jadi kami langsung kerahkan anggota ke lokasi,” kata Aldy melalui telpon selulernya.
“Tapi sampai di lokasi tidak ada orang ditahan. Cuma ribut-ribut itu (money politic) saja,” kata Aldy lagi.
Melihat ketegangan antar oknum yang melakukan penggerebekan dan para tim Paslon nomor urut 02, pihak kepolisian pun kemudian membawa keduanya menuju Mapolsek Samarinda Kota di Jalan Bhayangkara.
“Kami ambil keterangan di kantor. Ternyata ini masih tahap kampanye, dan prosesnya pun kami serahkan kepada Panwascam Samarinda. Kalau memang merasa ada yang dirugikan silakan lapor ke panwascam,” imbau Aldy.
Sebab masih dalam tahap kampanye, lanjut Aldy seluruh proses tindaklanjutnya telah diserahkan kepada Pawanscam Samarinda. Lantaran ranah kegaduhan ini masih dalam lingkup penanganan Panwascam Samarinda.
“Belum ada menjurus ke arah pidana di kepolisian, makanya kami serahkan ke Panwascam. Dan sudah kami koordinasikan,” tandasnya.
Hal tersebut turut dipertegas Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah melalui pesan singkatnya pada sore tadi. Kata polisi berpangkat melati satu ini, kalau penanganan telah dilakukan oleh Panwascam Samarinda.
Dugaan Intimidasi Saksi Andi Harun-Rusmadi, Bagian dari Dinamika Politik
Selain itu, lanjut Yuliansyah, jelang hari pencoblosan menentukan pemimpin baru Kota Tepian pada 9 Desember mendatang, memang dinamika seperti ini kerap terjadi. Hal tersebut tentu bukan hal sepele sebab bisa mengganggu kondusivitas yang telah dijaga selama ini oleh Korps Bhayangkara.
“Menjelang pencoblosan memang pasti ada aja dinamika. Ya kami tetap selalu siaga. Kami polisi selalu siap melayani secara profesional,” tegas mantan Kapolsek Samarinda Kota ini.
Selain itu, Yuliansyah juga berpesan dan kembali mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar tetap menjaga kondisi kondusif menjelang Pilkada 9 Desember mendatang. “Semua pihak harus bisa menahan diri. Berlaku sportif. Jadika pilkada ini pesta demokrasi yang bersih. Bukan ajang adu curang,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, kegaduhan politik uang pertama kali mencuat dari sebuah rekaman video berdurasi tak sampai satu menit memperlihatkan sekumpulan orang melabrak perekrutan relawan pemantau TPS salah satu paslon peserta Pilwali Samarinda 2020.
Sekumpulan orang yang menjadi sudut pandang kamera video tersebut, menuduh kegiatan tersebut sebagai tindakan politik uang. Sejatinya, kegiatan yang menjadi kegaduhan ini adalah rekrutmen dan pelatihan warga yang hendak jadi relawan pemantau TPS untuk pasangan calon Andi Harun-Rusmadi. (*)
View this post on Instagram