Tenggarong Bersemi: Transformasi Kawasan Budaya yang Menghidupkan Warisan
Kawasan Budaya Tenggarong: Pemkab Kukar resmi penobatan, menyatukan sejarah dan inovasi. GEMA Idaman, CFD, dan rencana kegiatan kian memperkaya warisan budaya.
Tenggarong, intuisi.co – Di tengah gemerlapnya perayaan ulang tahun Sultan Kutai Kertanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) mengumumkan penobatan kawasan historis dari Kedaton Kutai Kertanegara Ing Martadipura hingga Museum Mulawarman sebagai Kawasan Budaya Tenggarong. Keputusan strategis ini merupakan langkah maju dalam pelestarian dan penghormatan terhadap warisan budaya yang kaya.
Kawasan yang kini bernapas baru ini telah menjadi saksi bisu Gerakan Etam Mengaji Al-Qur’an (GEMA) Idaman selama Ramadan 2024, sebuah inisiatif yang menggema di hati masyarakat. Thauhid Afrilian Noor, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, mengungkapkan bahwa GEMA Idaman, yang biasanya diselenggarakan di Taman Kota Raja (TKR), tahun ini berpindah ke pangkuan Kawasan Budaya Tenggarong.
“Kawasan ini telah resmi diakui sebagai pusat kebudayaan,” ujar Thauhid pada hari Jumat (12/4/2024). “Dari Kedaton, melintasi Monumen Pancasila, hingga museum, semuanya kini terjalin dalam satu kesatuan Kawasan Budaya Tenggarong.”
Thauhid juga memberikan bocoran tentang rencana kegiatan yang akan memeriahkan kawasan ini. Dengan dukungan penuh dari Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, kerjasama erat dengan Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura, dan Sepekat Keroan Kutai, Kawasan Budaya Tenggarong siap menjadi tuan rumah berbagai acara yang mengedepankan nilai-nilai budaya.
Salah satu usulan yang menarik perhatian adalah relokasi Car Free Day (CFD) ke kawasan ini. “Kami ingin mengelola tempat ini agar benar-benar menjadi simbol kebudayaan,” kata Thauhid. “Dengan CFD yang terpusat di sini, kami berharap dapat menciptakan ruang terbuka bagi masyarakat untuk menikmati keindahan dan kekayaan budaya kita tanpa gangguan lalu lintas.”
Kawasan Budaya Tenggarong tidak hanya menjadi pusat kegiatan komunal, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkenalkan lebih luas Kedaton Kutai Kertanegara Ing Martadipura, Museum Mulawarman, dan keunikan sejarah yang mereka bawa. Ini adalah langkah berani yang mengundang kita semua untuk turut serta dalam narasi budaya yang terus berkembang.
Dengan semangat baru, Kawasan Budaya Tenggarong siap menyambut masa depan yang lebih cerah, di mana warisan dan modernitas berpadu, menciptakan harmoni yang melahirkan inspirasi bagi generasi mendatang. (adv)