Sorotan

Tiga TPS 3R Terkoneksi RTH Samarinda Ditarget Terbangun pada 2022

Pemkot Samarinda merencanakan pembangunan tiga TPS 3R pada 2022 mendatang sebagai solusi penanganan sampah di Ibu Kota Kaltim ini.

Samarinda, intuisi.co – Cara baru penanganan sampah di Samarinda mengemuka. Dimulai rencana Pemkot Samarinda membangun tempat pembuangan sementara atau TPS berkonsep 3R. Adapun 3R merupakan kependekan dari reduce, reuse, dan recycle.

“Ini salah satu bentuk penanganan awal mengatasi persampahan di Kota Tepian. Masalah sampah ini serius,” sebut Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, seperti dilansir dari rilis resmi Pemkot Samarinda, Rabu sore, 21 April 2021.

Sebagai gambaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda pada 2019 mencatat produksi sampah di Ibu Kota Kaltim ini mencapai 601 ton atau setara 601 ribu kilogram sampah. Terbanyak dari Samarinda Utara dengan 90,52 ton.

Menyusul Samarinda Ulu dengan produksi 89,62 ton; Sungai Kunjang 84,07 ton; Sungai Pinang 77,06 ton; dan Samarinda Ilir 53,51 ton. Sedangkan Samarinda Seberang 52,41 ton; Loa Janan Ilir 51,62 ton; Palaran 44,71 ton; Sambutan 43,05 ton; dan Samarinda Kota 24,36 ton.

Dari 601 ton produksi sampah setahun, jenis terbanyak ialah sampah organik seperti sisa makanan, daun, kertas hingga ranting pohon sebesar 60 persen. Diikuti 21 persen ragam sampah yang salah satunya bahan berbahaya dan beracun (B3). Sedangkan 19 persen sisanya ialah sampah plastik atau anorganik.

Berdirinya TPS 3R, diharapkan membuat ratusan ton sampah Kota Tepian terkelola dengan baik. Pemkot pun kian menyeriusi langkah tersebut dengan menetapkan tiga rencana lokasi pembangunan TPS 3R. Ketiga calon lokasi tersebut meliputi Kelurahan Gunung Lingai, Kelurahan Mugirejo, dan Kelurahan Tanah Merah. Khusus di Tanah Merah, TPS 3R direncanakan satu lokasi dengan Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

Terkoneksi RTH Samarinda

Rusmadi berharap pembangunan TPS 3R juga terkoneksi ruang terbuka hijau atau RTH di Ibu Kota Kaltim ini. Sehingga keberadaannya ramah bagi anak-anak sebagai sarana pembelajaran atau rekreasi.

“Dari lokasi yang sudah ada dimungkinkan untuk membangun TPS 3R minimal model seperti di Jambangan, Surabaya,” sebut mantan dekan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman tersebut.

Adapun ketiga calon lokasi tersebut memiliki luasan dan karakteristik beragam. Di Gunung Lingai dengan luas 1,5 hektare memiliki kontur tanah yang tak terlalu datar. Sedangkan Mugirejo seluas 2 hektare, sebagian besar bentuknya lapang dan datar, pun demikian dengan kandidat di Tanah Merah.

“Paling tidak dalam dua tahun ini bisa terbangun dua atau tiga TPS kemudian menyusul di tiap kecamatan,” sebutnya.

Menyeriusi rencana tersebut, tim teknis dan OPD terkait telah berkoordinasi dengan konsultan dari Surabaya. Perencanaan bakal tertuang dalam APBD Perubahan 2021 dengan target pada 2022 terbangun tiga TPS 3R.

“Untuk ke depan tidak usah khawatir masalah mobilisasi sampah menuju TPS 3R. Ada kendaraan roda 3 untuk mengangkut sampah dari tingkat RT itu ke TPS 3R,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.