Tenggarong, intuisi.co- Setelah sekian lama redup, pawai obor kembali menerangi malam Ramadan di Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong. Tradisi yang sempat terhenti kini bangkit lagi, membawa nuansa syahdu dan kebersamaan yang telah dirindukan warga.
Tahun ini, pawai obor bukan sekadar simbol, melainkan wujud nyata semangat masyarakat Mangkurawang dalam melestarikan budaya dan mempererat tali silaturahmi. Gema takbir menggema sepanjang jalan, berpadu dengan kilauan obor yang menari di kegelapan malam, menciptakan suasana Ramadan yang begitu menggetarkan hati.
Pelaksanaan pawai semakin istimewa dengan keterlibatan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Darul Muthmainnah sebagai motor penggerak kegiatan. Antusiasme warga terlihat dari banyaknya peserta yang ikut serta membawa obor, menyusuri jalan-jalan utama Mangkurawang.
Perjalanan dimulai dari Masjid Darul Muthmainnah, melewati jalan poros Mangkurawang hingga ke Pasar Mangkurawang, lalu kembali ke titik awal. Di sepanjang rute, warga yang tak ikut berjalan turut berdiri di pinggir jalan, menyaksikan pawai dengan takjub dan haru.
“Kami sudah lama menantikan pawai obor ini kembali. Ada rasa kebersamaan yang luar biasa, menyatu dalam cahaya Ramadan,” ujar seorang warga, Desi, Selasa (11/3/2025).
Selain pawai obor, berbagai kegiatan Ramadan lainnya turut memeriahkan suasana di Mangkurawang. Tahun ini, gerakan sahur bersama digelar sebagai upaya mempererat ukhuwah Islamiyah. Warga berkumpul sebelum subuh, berbagi makanan sahur dalam kebersamaan yang penuh makna.
Tradisi ini bukan sekadar makan bersama, tetapi juga bentuk nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang telah lama mengakar di masyarakat Mangkurawang.
Sekretaris Lurah Mangkurawang, Muhammad Hafiz, berharap pawai obor dan tradisi Ramadan lainnya dapat terus dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya Islam.
“Harapannya anak-anak dan generasi muda melihat dan merasakan sendiri bagaimana indahnya Ramadan dalam kebersamaan. Tradisi ini harus terus dijaga agar semangatnya tak pernah padam,” tandasnya.
Malam di Mangkurawang kini tak lagi sunyi. Kilauan obor kembali menyinari jalanan, takbir menggema di udara, dan semangat Ramadan berkobar dalam setiap langkah warganya. Tahun ini, Ramadan terasa lebih hidup, lebih berwarna, dan lebih bermakna. (adv/ara)