Tujuh Oleh-Oleh Khas Samarinda, dari Makanan hingga Kerajinan
Jalan-jalan ke Ibu Kota Kaltim, jangan lewatkan oleh-oleh khas Samarinda yang kaya dan beragam. Ada kerajinan, ada juga menu kudapan dan makanan.
Samarinda, intuisi.co – Jalan-jalan ke Ibu Kota Kaltim, pastikan pulang dengan oleh-oleh khas Samarinda. Tersedia ragam pilihan wajib masuk daftar buruan saat berlibur di Kota Tepianini. Dari makanan hingga kerajinan. Berikut yang masuk daftar wajib kami.
Daftar Tujuh Oleh-Oleh Khas Samarinda
1. Amplang
Amplang sudah menjadi primadona sejak dulu. Bahkan magisnya dikenal hingga ke luar negeri. DI Samarinda, makanan khas ini mulai dikembangkan sejak 1970-an dan bertahan hingga saat ini. Umumnya amplang terbuat dari ikan tenggiri. Makin hari bahan bakunya kian beragam. Termasuk ikan gabus dan belida. Dari ketiga ikan tersebut, paling diidolai adalah belida lantaran lebih gurih, enak, dan lembut saat dagingnya dihaluskan. Satu bungkus amplang dengan berat 250 gram umum ditemukan dengan harga Rp30 ribu.
2. Keminting
Kue kering ini mirip biji kemiri. Berasal dari campuran tepung sagu dan gula pasir. Rasanya manis. Meski dari luar terlihat keras, saat dikunyah bakal lumer di mulut. Cocok jadi camilan saat sore sambil minum teh atau kopi. Satu bungkus isinya biasa 30 dengan harga Rp20-30 ribu.
3. Gula gait
Camilan yang terbuat dari gula aren dan gula pasir. Mirip dengan dodol namun dengan warna kekuningan dan berbentuk batang. Biasanya dijual dengan masing-masing sepanjang 5-6 sentimeter. Menjadikannya lebih mirip permen daripada kue. Satu kotak mika biasanya dihargai Rp30 ribu.
4. Lempok durian
Lempok durian juga makanan sejenis dodol. Kudapan dari durian yang banyak terdapat di Kaltim, terutama dari Kutai Barat. Menu ini cocok dinikmati kapan saja. Satu kotak lempok durian biasanya dihargai Rp40-60 ribu.
5. Abon haruan
Dibuat dengan bahan utama ikan gabus atau haruan. Memiliki rasa yang khas dengan cara pembuatan sederhana. Ikan gabus yang dipotong kubus, rebus bersama garam, penyedap, dan kecap manis. Dididihkan dalam air hingga benar-benar lembut. Serat-serat daging pun mulai terlepas, lumat, dan mudah disuwir. Setelah dikeringkan dan dijemur dua hari, daging ikan tersebut disangrai dan ditumbuk-tumbuk.
6. Sarung Samarinda
Kain ditenun yang jadi sarung khas Samarinda. Memiliki corak beragam dan bisa dibuat sesuai pesanan dengan durasi pembuatan paling lama tiga pekan. Makin banyak motif, kian tinggi juga harganya. Dibuat dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) dengan bahan yang didatangkan langsung dari Tiongkok. Proses pengerjaan sarung ini bisa disaksikan langsung di Kampung Wisata Tenun Samarinda di Samarinda Seberang. Bisa didapatkan mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
7. Topi seraung
Topi dengan anyaman sulur khas Suku Dayak di bagian atasnya. Bentuknya lebar seperti caping dan berbahan dasar daun payung sejenis palem namun agak lebar. Untuk varian sedang ukuran 40 sentimeter harganya mulai Rp50 ribu, sementara ukuran besar 60 sentimeter dijual kisaran Rp70 ribu. Di Samarinda, banyak terdapat di gerai-gerai sekitar Jalan Antasari dan kawasan Citra Niaga. (*)
View this post on Instagram