Wali Kota Balikpapan Keluhkan Masjid dan Pasar Ramadan yang Tetap Buka
Kasus covid-19 yang kian serius di Balikpapan, menuntut keseriusan warganya menjalankan social dan physical distancing. Namun belum semuanya disiplin menjalankan.
Balikpapan, intuisi.co – Hingga 25 April 2020, sudah 27 kasus covid-19 terdapat di Balikpapan. Kota ini juga mendapat label transmisi lokal. Namun berbagai imbauan pemerintah masih saja mental. Masih ditemukan masjid menggelar salat tarawih berjamaah, ataupun pedagang membuka lapak pasar Ramadan.
Kasus yang terus bertambah, menandakan penularan virus corona masih terjadi di luar sana. Dan Balikpapan sebagai daerah transmisi lokal, mestinya membuat warga semakin waspada. Mematuhi social distancing atau physical distancing.
“Kita minta betul masyarakat untuk tetap disiplin. Menjaga jarak. Memakai masker. Tetap di rumah. Dan sering cuci tangan. Juga menjaga asupan gizi dengan baik,” sebut Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat memberi pernyataan pers di Posko & Media Center Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Balikpapan, Sabtu, 25 April 2020.
Dengan kondisi saat ini, Pemkot Balikpapan meminta kegiatan ibadah Ramadan tidak dilaksanakan di masjid-masjid ataupun musala. Namun demikian, dari hasil monitoring, masih ditemukan beberapa masjid melaksanakan aktivitas ibadah berjamaah. “Mohon betul karena kondisi ini tiap hari bertambah yang positif, kami minta betul masyarakat mematuhi imbauan ini dan disiplin,” lanjut Rizal.
Yang juga sorotan, adalah ditemukannya beberapa pasar Ramadan yang dibuat masyarakat. Menurut Rizal, hal ini juga sangat rentan menjadi pemicu paparan covid-19 yang lebih luas.
“Karena itu, akan kami lakukan sosialisasi lagi. Dan tentu pada saatnya, akan lakukan tindakan lebih tegas. Supaya ini tidak melaksanakan kegiatan seperti ini. Karena kondisi yang sangat berat ini,” pungkas Rizal Effendi.
Kondisi Terkini
Hingga 25 April 2020, terdata 27 total pasien covid-19 di Balikpapan. Enam di antaranya telah sembuh, dan satu meninggal dunia. Sementara total pasien dalam pengawasan (PDP) masih ada 26 yang dirawat. Tiga meninggal dunia dan 57 dinyatakan negatif. Sementara daftar orang dalam pemantauan (ODP) masih 459 yang proses pemantauan. (*)