Sorotan

Waspada, Kaltim Makin Rentan Bencana karena Alih Fungsi Lahan

Bencana alam yang tengah ramai di Indonesia, juga mengintai Kaltim seiring alih fungsi lahan dari hutan menjadi pertambangan.

Samarinda, intuisi.co – Musim penghujan masih merundung Kaltim. Warga diingatkan untuk terus waspada. Dewasa ini, Kaltim kian rentan dengan bencana. Imbas berkurangnya hutan-hutan karena alih fungsi lahan menjadi pertambangan maupun permukiman.

“Semua daerah di Kaltim punya karakteristik masing-masing dan nyaris semua kabupaten/kota memiliki potensi bencana,” sebut Kasi Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Sugeng Prayitno, dikonfirmasi Rabu siang, 20 Januari 2021.

Sugeng pun mencontohkan bencana banjir yang paling umum terjadi saat musim hujan. Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, Samarinda menjadi yang paling rawan terhadap bencana tersebut. Menyusul Kutai Kartanegara (Kukar) dan Balikpapan. Sisanya berpotensi sedang dan ringan.

Sedangkan kategori bencana longsor, Balikpapan menjadi yang paling rawan. Menyusul Kukar kemudian Samarinda. Sedangkan bencana asap, Berau mengemuka sebagai daerah paling rentan. Diikuti Kutai Barat dan Mahakam Ulu. “Namun bencana di Kaltim jarang menelan korban jiwa,” ungkapnya.

Imbas Alih Fungsi Lahan

Dari analisis BPBD Kaltim, penyebab utama banjir dan tanah longsor tak lain adalah alih fungsi lahan hutan menjadi kawasan pertambangan, perkebunan, hingga permukiman. Pepohonan semakin sedikit. Hutan mulai kehilangan fungsi menyerap hujan.

Padahal, akar-akar pohon bisa menghentikan limpasan air agar tak terjun bebas ke bawah. Selain menahan air dan menyimpannya, akar pohon bisa berperan sebagai kawat alami yang memagari tanah agar tidak gampang kehilangan kekuatan lantas terjadi erosi.

Pengurangan pepohonan itulah yang membuat banjir dan tanah longsor rentan terjadi. Lebih-lebih saat hujan turun dengan intensitas tinggi. “Sebenarnya penyebabnya tak hanya itu, kesadaran masyarakat tak buang sampah di sungai atau gorong-gorong juga penting. Jika bisa ditunaikan semua, bencana bisa dicegah,” tegasnya.

Demi mengantisipasi bencana saat musim hujan, mulai banjir hingga tanah longsor, BPBD Kaltim telah berkoordinasi dengan BPBD di kabupaten/kota provinsi ini. Bermaksud membangun sinergitas sehingga saat bencana terjadi, BPBD dari berbagai level di provinsi ini bisa segera mengetahui dan langsung melapor ke pusat.

“Dari situ bisa diketahui langkah selanjutnya demi penanggulangan bencana. Ini kerja bersama bukan hanya pribadi atau golongan,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.