Wisata Virtual, Senjata Baru Dongkrak Pariwisata Kaltim Masa Pandemi
Dinas Pariwisata Kaltim memunculkan konsep wisata virtual untuk mendongkrak sektor pariwisata meski PPKM skala mikro tengah berlaku di Bumi Etam.
Samarinda, intuisi.co – Pariwisata sebagai salah satu sektor yang paling keras dihantam pandemi, pelan-pelan merangkai kebangkitan. Hal ini pula yang tengah berlaku di Kaltim. Ragam cara dikemukakan untuk membangkitkan kembali sektor ini. Termasuk dengan menerapkan konsep wisata virtual.
“Berbagai atraksi wisata domestik perlu dibenahi dan dipromosikan,” sebut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Sri Wahyuni, seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim, Kamis, 11 Maret 2021.
Langkah strategis membangkitkan lagi pariwisata memang sudah sangat mendesak di Kaltim. Ditandai dengan penurunan kunjungan yang begitu terasa dari 2019 hingga 2021 yang memasuki pertengahan bulan ketiga ini. Ketika pada 2019 Kaltim mencatatkan kunjungan 76 ribu wisatawan mancanegara (wisman), pada 2020 hanya ada 19 ribu.
Situasi yang sama juga terjadi terhadap kunjungan pelancong domestik. Pada 2019 mencatatakan 7,08 juta wisatawan, pada 2020 hanya 2,4 juta. Pemerintah pun bereaksi. Langkah menggenjot kembali sektor ini dikemukakan.
Lantaran masih dalam peperangan melawan pandemi covid-19, strategi wisata yang dijalankan tak bisa sembarangan. Seluruhnya jelas harus memerhatikan protokol kesehatan dengan ketat. “Masa pemulihan ekonomi dalam penanganan covid-19 ini, wisata domestik menjadi pilihan terbaik untuk pemulihan sektor pariwisata,” ujarnya.
Memaksimalkan wisata domestik, jelas menjadi cara paling masuk akal saat ini. Lebih-lebih dengan status Kaltim yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Pelesiran ke daerah lain maupun kunjungan ke Bumi Etam, praktis dibatasi hanya untuk keperluan mendesak.
Wisata Virtual
Dispar Kaltim juga menyiasati kebijakan tersebut dengan memunculkan konsep wisata virtual. Dikemukakan dengan tajuk Kaltim Tourism Virtual Expo yang merupakan bagian dari Localise SDGs. Program ini merupakan kegiatan berkelanjutan hasil kolaborasi The United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG Aspac). Juga diikuti Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) serta didukung finansial oleh Uni Eropa.
“Ini merupakan langkah pemerintah daerah untuk pemulihan sektor pariwisata yang sempat turun karena pandemi,” sebutnya.
Kaltim merupakan satu dari lima daerah yang menjadi target Localise SDGs untuk memulihkan pariwisata. Penunjukan Kaltim pun ditetapkan berdasar sejumlah kriteria. “Mulai prioritas pembangunan di sektor pariwisata, kemudian aktifnya daerah dalam acara daring Localise SDGs,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram