Samarinda, intuisi.co – Rekor kasus covid-19 per hari kembali pecah di Kaltim. Ada 43 pasien terkonfirmasi positif virus corona pada 17 Juli 2020 ini. Membuat kasus akumulatif di Bumi Etam kembali meledak.
Jumat, 17 Juli 2020, jumlah kasus akumulatif covid-19 di provinsi ini meroket ke angka 823. Bertambah 43 kasus positif baru. Jumlah ini merupakan kasus terbanyak dalam sehari selama masa pandemi virus corona di Kaltim.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Andi M Ishak, menyebut peningkatan ini menjadi gambaran betapa luasnya penularan virus corona terjadi di Bumi Etam. Terutama seiring terjadinya transmisi lokal di kabupaten/kota provinsi ini.
“Dan juga sudah terjadi klaster dari kontak erat kasus sebelumnya. Kami mengimbau seluruh anggota masyarakat yang merasa sudah kontak erat kasus terkonfirmasi sebelumnya, segera laporkan diri ke call center kabupaten/kota masing-masing,” terang Andi M Ishak dalam rilisnya pada Jumat petang.
43 Kasus Baru di Kaltim
Adapun dari 43 kasus terkonfirmasi positif di Kaltim pada 17 Juli 2020 ini, enam di antaranya berasal dari Berau. Tiga di antaranya usia 27 hingga 46 merupakan orang tanpa gejala (OTG) kontak erat dari kasus BRU 45. Sedangkan dua lainnya OTG yang melakukan pemeriksaan mandiri dari perusahaan. Kasus akumulatif di Berau pun naik jadi 58. Dengan seluruh pasien baru dirawat di RSUD Abdul Rivai Berau.
Berikutnya tiga kasus dari Kutai Barat (Kubar). Usia 31 hingga 50. Dengan dua di antaranya orang dalam pemantauan (ODP) yang memiliki keluhan demam serta melakukan isolasi mandiri. Sedangkan satu kasus adalah OTG kontak erat KBR 31 dan 32 yang dirawat di Rumah Sakit Pratama Kubar. Total 38 kasus akumulatif terdata di kabupaten tersebut.
Selanjutnya dua kasus dari Kutai Timur. Usia 16 dan 24 tahun. Keduanya OTG warga Kutim yang melakukan pemeriksaan mandiri. Kini dirawat di RSUD Kudungga Sangatta. Total kasus akumulatif di Kutim naik jadi 79.
Adapun tiga kasus berikutnya berasal dari Paser. Dua di antaranya OTG yang terindikasi kontak erat kasus positif sebelumnya. Kini melakukan isolasi secara mandiri. Sedangkan kasus PSR 58 laki-laki usia 71 tahun, merupakan warga Paser berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Memiliki keluhan batuk, mual, muntah, dan sesak napas dengan komorbid diabetes mellitus serta hipertensi. “Kondisi pasien saat ini sudah terpasang ventilator. Kasus dirawat di RSUD Panglima Sebaya Paser,” urai Andi M Ishak.
Selain itu terkonfirmasi dua kasus dari Bontang. Keduanya balita usia 2 tahun laki-laki dan 4 tahun perempuan. Warga Bontang berstatus PDP dengan keluhan demam, batuk, dan pilek. Tercatat memiliki riwayat perjalanan dari Jawa Timur. Keduanya dirawat di RSUD Taman Husada Bontang
Sembilan dari Balikpapan
Kemudian dari Balikpapan terkonfirmasi sembilan kasus sekaligus. Hingga jumlah kasus akumulatif di kota tersebut telah mencapai 297. Tiga orang berstatus OTG sementara lainnya PDP. Enam pasien memiliki riwayat kontak erat kasus positif sebelumnya. Dengan rentang usia pasien dari 27 hingga 64. Tersebar di RSUD Kanudjoso Balikpapan, RS Pertamina Balikpapan, RS Siloam Balikpapan, dan RST dr Hardjanto Balikpapan. Kecuali kasus BPN 297 merupakan OTG yang melakukan isolasi mandiri.
Penambahan terbanyak pada 17 Juli ini terdapat di Samarinda. Yakni 18 kasus sekaligus. Empat orang, yakni SMD 134 laki-laki 28 tahun, SMD 135 laki-laki 25 tahun, SMD 138 laki-laki 44 tahun, dan SMD 141 laki-laki 48 tahun, merupakan OTG warga Samarinda kontak erat BPN 268. Dirawat di RS Karantina Bapelkes Kaltim.
Selain empat kasus tersebut, ada 10 kasus lain yang juga terlapor sebagai kasus kontak erat. Yakni SMD 140 wanita 39 tahun dan SMD 150 laki-laki 34 tahun OTB warga Samarinda kontak erat SMD 84. Kemudian SMD 142 wanita 46 tahun, SMD 146 laki-laki 38 tahun, dan SMD 147 laki-laki 37 tahun OTG warga Samarinda kontak erat SMD 107, SMD 108, dan SMD 111.
Lalu SMD 143 wanita 15 tahun, SMD 144 wanita 51 tahun, SMD 145 wanita 59 tahun, dan SMD 151 laki-laki 26 tahun, OTG warga Samarinda kontak erat SMD 71. Dan SMD 148 laki-laki 37 tahun OTG warga Jawa Tengah kontak erat atau rekan kerja seperjalanan menuju Samarinda dari SMD 83. Seluruh kasus tersebut dirawat di RS Karantina Bapelkes Kaltim.
Selebihnya, empat pasien baru lainnya, merupakan warga Samarinda dan seorang warga Kalimantan Selatan yang memang terkonfirmasi positif saat melakukan tindakan medis di rumah sakit. Dua orang di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, satu Rumah Sakit Hermina Samarinda, dan satu orang di RS Karantina Bapelkes Kaltim.
Tambahan 18 Kasus Sembuh
Pada kesempatan tersebut, Andi M Ishak juga mengonfirmasi 18 pasien dinyatakan sembuh. Merupakan pasien yang telah dirawat sejak awal dan pertengahan Juli 2020. Yakni dua masing-masing dari Berau dan Kutai Kartanegara, Kutai Timur enam kasus, Paser satu, Balikpapan enam, dan Samarinda satu.
Dengan perkembangan ini, maka total kasus akumulatif di Kaltim per 17 Juli 2020, adalah 823, dengan pasien sembuh 552, dan meninggal dunia tetap 17. Menyisakan pasien dalam perawatan sebanyak 254 orang. Mayoritas atau 82 pasien berasal dari Samarinda, tertinggi di Kaltm. Disusul 60 kasus dalam perawatan di Balikpapan, serta 32 dari Paser, 25 di Kutim, serta 21 di Kukar. Selebihnya tak lebih 20 kasus. Dengan Mahakam Ulu satu-satunya daerah di Kaltim masih bebas dari kasus virus corona.
Samarinda mengalami peningkatan kasus secara signifikan beberapa hari terakhir. Dalam rentang 14-17 Juli 2020, 64 orang terkonfirmasi positif covid-19. Membuat kota ini masuk dalam zona merah yang menurut kriteria berisi lebih 51 kasus positif dalam perawatan. (*)