HeadlineSorotan

78 Kasus Positif sejak Relaksasi, Gelombang Kedua Covid-19 Mengancam Kaltim

Berbagai daerah di Kalimantan Timur menerapkan pelonggaran atau fase relaksasi. Samarinda memulai 1 Juni 2020. Kini dampaknya mulai terasa.

Samarinda, intuisi.co – Pada masa pelonggaran, kasus covid-19 di Kaltim menanjak. Diprediksi bakal kian bertambah. Memunculkan kans terjadinya serangan gelombang kedua.

“Sudah dua hari bertambah terus. Kemarin tiga, hari ini delapan kasus. Pertambahan ini yang patut diperhatikan warga,” ucap Andi Muhammad Ishak, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, dikonfirmasi Kamis siang, 12 Juni 2020.

Melihat tren dua pekan terakhir, pasien terkonfirmasi virus corona bertambah signifikan. Andi mengkhawatirkan fase relaksasi yang mulai diterapkan sejumlah daerah membawa petaka. Yang paling dihindari ialah gelombang kedua covid-19.

“Enggak ada yang mau hal tersebut terjadi. Tapi nyatanya penularan masih ada,” ujarnya.

Ancaman gelombang kedua memang cukup besar. Sejumlah negara sudah mengalami. Contohnya Korea Selatan. Terjadi lonjakan pasien berkali lipat. Jika skenario buruk itu terjadi, sumber daya menjadi taruhan. Utamanya tenaga medis di rumah sakit. Ini pula yang menjadi alasan Andi giat mengingatkan warga taat protokol kesehatan.

“Minimal taat tiga saja sudah cukup. Rajin cuci tangan, pakai masker saat berada di luar rumah, dan selalu terapkan perilaku hidup bersih sehat,” terang pelaksana tugas kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim itu.

Sepanjang Juni 2020, Kaltim tercatat selalu mengalami tambahan kasus positif covid-19. Hingga 12 Juni 2020, ada 78 pasien terkonfirmasi positif. Atau rata-rata 6,5 per hari. Untungnya, dalam rentang sama, pasien covid-19 sembuh di Kaltim juga terus bertambah. Tercatat 74 kasus sembuh. Dengan rata-rata 6,1 per hari. Sehingga jumlah pasien covid-19 Kaltim yang dirawat tetap terkendali.

Sejauh ini, kasus covid-19 terus bertambah. Penyebaran virus corona belum berakhir. Warga memungkinkan berakivitas di luar lantaran fase relaksasi. Pembatasan sosial mulai dilonggarkan. Namun sekali lagi, bukan berarti warga lupa protokol kesehatan. “Jaga diri dan jaga sesama,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.