Sorotan

86 Persen Orangtua Murid di Samarinda Setujui Pembelajaran Tatap Muka

Pembelajaran tatap muka di Ibu Kota Kaltim kembali dikemukakan dengan berbagai pembatasan yang diberlakukan Dinas Pendidikan Samarinda.

Samarinda, intuisi.co – Kebijakan memberlakukan kembali pembelajaran tatap muka di Samarinda tak mencuat begitu saja. Sejak jauh hari, Dinas Pendidikan Samarinda telah lebih dulu melakukan survei. Memunculkan hasil 86 persen atau hampir 90 persen orangtua murid di Ibu Kota Kaltim ini setuju pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan.

“Dari 1.000 angket yang kami sebar di setiap sekolah awal Desember lalu, sebanyak 86 persen orangtua menyatakan setuju dan 13 persen tidak setuju belajar tatap muka,” sebut Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin, dikonfirmasi Rabu petang, 23 Desember 2020.

Meski demikian, ada catatan khusus yang diberikan para orangtua murid untuk mengizinkan anaknya kembali mengikuti pembalajaran tatap muka. Yang paling utama adalah penerapan protocol kesehatan di sekolah. Yang mana ini pula jadi perhatian khusus Dinas Pendidikan Samarinda untuk dituruti sekolah. Mulai dari penyediaan tempat cuci tangan, menerapkan jaga jarak 1,5 meter, serta mewajibkan setiap siswa menggunakan masker serta sarung tangan.

Wacana memulai kembali pembelajaran tatap muka di Samarinda juga kian mulus karena telah mendapat lampu hijau orang nomor satu di kota ini. Asli menyebut bahwa rencana tersebut sudah mendapat rekomendasi dari Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang.

Dengan demikian, yang menjadi rintangan terbesar menyelenggarakan lagi pembelajaran tatap muka di Samarinda, adalah kondisi sebaran covid-19 di kota ini. Jelang pekan terakhir tahun ini, Samarinda masih berstatus zona merah sebaran virus corona di Kaltim. Sedangkan dari level kecamatan, zona merah tersemat di Samarinda Ulu dan Sungai Kunjang. Dengan enam kecamatan lain berstatus zona kuning dan sisanya oranye.

Pembelajaran Tatap Muka Bisa Ditiadakan Lagi

Berkaca sebaran virus corona yang masih sangat serius di Ibu Kota Kaltim ini, Dinas Pendidikan Samarinda memberlakukan pembatasan lain. Termasuk kegiatan ekstrakurikuler. “Yang pasti tidak ada kegiatan ekskul dan kantin sekolah juga belum diperbolehkan buka,” tegasnya.

Nantinya, sistem belajar yang digunakan ialah buka/tutup. Artinya, bila terjadi peningkatan kasus covid-19 di Samarinda, metode belajar tatap muka bakal ditiadakan. “Intinya kami akan berhati-hati sekali. Jangan sampai penularan terjadi,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.