Anomali Samarinda, Tempat Usaha Menggeliat, Ekonomi Tumbuh Lambat
Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Nursobah, berharap ada evaluasi atas anomali ekonomi Samarinda yang tak melejit saat tempat-tempat usaha menggeliat.
Samarinda, intuisi.co—Kasat mata, tempat-tempat hiburan di Samarinda sedang ramai-ramainya. Kafe berdiri di mana-mana. Usaha waralaba ikut menggeliat. Tapi, dampaknya disebut tak begitu signifikan untuk pertumbuhan ekonomi Samarinda.
Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Nursobah, menyebut bahwa satu per satu kawasan di Ibu Kota Kaltim, menjelma jadi hot zone area atau daerah premium untuk usaha. Di antaranya adalah kawasan di Jalan Juanda, Jalan Dr Sutomo, dan Jalan M Yamin. “Hot zone ini luar biasa. Mestinya secara perdagangan tumbuh. Tapi pertumbuhan ekonomi kita malah masih di bawah Kaltim,” sebut Nursobah, diwawancara intuisi.co, baru-baru ini
Karenanya, Komisi I DPRD Samarinda pun mengemukakan rencana evaluasi bersama organisasi perangkat daerah. Dengan sasaran tempat-tempat di hot zone area dimaksud, begitu juga kafe-kafe yang turut beroperasi di daerah poros. “Bahkan ada yang sampai masuk gang dan ramai. Ada beberapa titik. Itu lah yang perlu dievaluasi, termasuk kaitannya dengan perizinan,” sebutnya.
Evaluasi pun tak menutup kemungkinan menyasar tempat yang lebih besar seperti tujuh mal di Samarinda yang perlu dipastikan lagi status izin formalnya. Langkah ini dinilai sudah cukup mendesak, sebagai respons atas keberadaan Samarinda yang bakal jadi primadona menyusul pembangunan ibu kota negara (IKN) di daerah tetangga. “Jadi, kita tak memangkas, justru mendorong,” lanjut Nursobah.
Ya, menurut Nursobah, langkah evaluasi tersebut bukan dimaksudkan jadi batu sandungan atas aktivitas UMKM Kota Tepian. Misi utamanya, adalah meningkatkan dan mendorong pertumbuhan secara keseluruhan di daerah. “Bertumbuh, tapi tetap dibina. Dan sosialisasi ini juga akan sangat berguna ke masyarakat, sesuai target pembentukan 10 ribu start up di Samarinda,” pungkasnya. (*)