Samarinda, intuisi.co – Sebaran virus corona kian laju dan merata di Kalimantan Timur. Empat kabupaten/kota telah masuk zona merah. Bahkan di Mahakam Ulu (Mahulu) sudah mencapai lima kasus.
Sejak kasus covid-19 pertama di Kaltim pada 18 Maret 2020, Mahulu berhasil menjaga status zona hijau selama berbulan-bulan. Rekor tersebut pecah 7 Agustus 2020. Sepuluh hari kemudian, empat kasus sekaligus menambah daftar pasien positif virus corona dari kabupaten tersebut.
Dua hari sebelumnya, Bontang menambah daftar zona merah di Kaltim selepas 34 sekaligus kasus terkonfirmasi positif covid-19. Menggenapkan bentang zona merah di provinsi ini dari Kutai Kartanegara, Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.
“Kasus covid-19 telah menjalar ke semua kabupaten/kota di Kaltim. Dengan penyebaran merata dan peningkatan yang makin banyak,” sebut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak, dalam rilis hariannya, Senin, 17 Agustus 2020.
Sebaran covid-19 memang sedang menggila di Bumi Etam. Tak terkecuali pada momentum Hari Kemerdekaan ini. Bertambah 116 lagi kasus terkonfirmasi covid-19. Membuat kasus kumulatif di provinsi ini mencapai 4485. Dalam sepekan, ini adalah kali kedua kasus harian virus corona di Bumi Etam mencapai lebih 100 kasus.
Perincian Kasus
Dari 116 terkonfirmasi pada Senin ini, 35 di antaranya merupakan kasus Balikpapan. Sebanyak 22 di antaranya kasus tanpa gejala. Dengan 15 orang hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan. Sisanya pasien dengan riwayat kontak kasus sebelumnya.
Sedangkan 13 terkonfirmasi lain memiliki gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Tersebar di RS Tentara Dr R Hardjanto, RS Restu Ibu, RS Bhayangkara, RSUD Beriman, dan RS Pertamina.
Berikutnya terdapat satu kasus dari Kutai Barat (Kubar). Pasien tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri. Dari Berau dengan empat kasus seluruhnya juga tanpa gejala. Hasil pemeriksaan mandiri perusahaan. Dirujuk ke RSUD Abdul Rivai.
Kemudian dari Kutai Timur (Kutim), terdapat sembilan kasus. Delapan orang tanpa gejala hasil pemeriksaan mandiri perusahaan yang melakukan isolasi mandiri. Sedangkan satu orang lainnya juga tanpa gejala, dirawat di RS Karantina Covid-19 Wisma Atlet Kutai Kartanegara (Kukar).
Dari Kukar juga terdapat 11 tambahan kasus. Satu orang yakni KKR 328 laki-laki 49 tahun dengan gejala ISPA, dirawat di RSUD Gerbang Dayaku Raja Samboja. Meninggal dunia 15 Agustus 2020 dan dimakamkan sesuai protokol covid-19.
Sehari kemudian, KKR 338, laki-laki 54 tahun warga Kukar dengan gejala ISPA, juga meninggal dunia di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda. Pemakaman dilakukan sesuai protokol covid-19. Ada satu lagi tambahan pasien dengan gejala ISPA dari Kukar, dalam perawatan di RSUD AM Parikesit Tenggarong. Sementara delapan kasus tersisa, merupakan orang tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri. Tiga di antaranya memiliki riwayat kontak kasus sebelumnya.
Berikutnya dari Bontang, sebanyak 21 kasus terkonfirmasi positif dengan 14 di antaranya hasil pemeriksaan mandiri perusahaan. Sejauh ini masih dilakukan proses tracing oleh Diskes Bontang. Adapun ke-14 kasus tersebut menjalani isolasi mandiri.
Lima kasus lainnya juga tanpa gejala hasil pemeriksaan Diskes Bontang. Menjalani isolasi mandiri. Sedangkan dua kasus memiliki gejala ISPA, dirawat di RSUD Taman Husada.
Peningkatan kasus yang tinggi juga terjadi di Samarinda. Dari 31 kasus tekronfirmasi positif, sebagian besar atau 28 orang merupakan hasil pemeriksaan Diskes Samarinda. Seluruhnya tanpa gejala. Sebagian dirawat di RS Karantina Covid-19 Bapelkes Kaltim, sebagian lagi isolasi mandiri. Proses tracing masih berlangsung.
Ada lagi tambahan satu kasus tanpa gejala, memiliki riwayat kontak pasien positif sebelumnya. Yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri.
Kemudian dari Mahulu, terdapat empat kasus baru. Dengan dua di antaranya tanpa gejala. Dirawat di RSUD Gerbang Sehat Ujoh Bilang. Satu orang dengan memiliki gejala ISPA juga dirawat di rumah sakit tersebut. Sedangkan satu lainnya, juga dengan gejala ISPA, dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Empat Kasus Meninggal Dunia
Andi M Ishak melaporkan empat kasus meninggal dunia dalam rilisnya pada Senin ini. Tiga dari Kukar dua di antaranya kasus yang terkonfirmasi hari ini. Sedangkan satu orang lag adalah KKR 151, wanita 61 tahun, yang terkonfirmasi positif covid-19 pada 23 Juli 2020 dengan keluhan batuk, demam, dan terdapat gambaran pnemonia. Didapati memiliki gambaran pnemonia dengan membawa penyakit komorbid. “Keadaan memburuk dan meninggal dunia hari ini pukul 06.00 Wita,” ungkap Andi M Ishak.
Dari Samarinda juga terdapat satu kasus meninggal dunia, adalah SMD 397 wanita 70 tahun yang dirawat di RS Dirgahayu pada 7 Agustus 2020. Meninggal dunia tiga hari kemudian, namun tak dimakamkan sesuai protokol covid-19.
Dengan demikian, kematian pasien covid-19 di Kaltim mencapai 93 dari 2485 kasus. Sedangkan kasus sembuh 1610 orang dan masih dalam perawatan 782 orang. Penambahan sembuh hari ini sebanyak 66 kasus. Berasal dari Berau 1 kasus, Kubar 1, Kukar 19, Kutim 4, Paser 2, Penajam Paser Utara (PPU) 8, Balikpapan 23, dan Samarinda 8.
“Dengan tingginya kasus covid-19 di Kaltim, maka ini menuntut kepedulian dan kewaspadaan kita semaksimal mungkin. Untuk mencegah dan tak tertular dari covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya dan dengan disiplin tinggi,” pungkas Andi M Ishak. (*)