Setelah Sembilan Hari Dirawat, Mantan Direktur RSUD IA Moeis Berpulang
Mantan direktur RSUD IA Moeis dr Edisyahputra Nasution mengembuskan napas terakhir pada Kamis pagi, 27 Agustus 2020 dengan status positif covid-19.
Samarinda, intuisi.co – Mantan Direktur RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda, dr Edisyahputra Nasution, dimakamkan sesuai protokol covid-19 pada Kamis, 27 Agustus 2020. Setelah terkonfirmasi positif virus corona dan sembilan hari dirawat, nyawanya tak lagi dapat diselamatkan.
“Pasien dirawat di ruang isolasi intensif dengan perawatan komprehensif oleh tim Covid-19 RSUD AWS (Abdul Wahab Sjahranie),” ujar Kepala Instalasi Humas RSUD AWS dr Arysia Andhina, dalam keterangan pers yang diterima intuisi.co, Kamis petang, 27 Agustus 2020.
Edisyahputra dinyatakan positif covid-19 pada 18 Agustus 2020, bersamaan dengan sang istri. Ia meninggal pada Kamis pagi ini pukul 07.20 Wita. Saat dirawat, pasien didiagnosis pneumonia dengan komorbid melitus tipe 2.
Sesuai pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI, pasien meninggal dunia dengan terkonfirmasi ataupun probable bakal dikebumikan sesuai pemulasaraan protokol covid-19.
“Semasa hidupnya beliau telah memberikan kontribusi dan pengabdian di dunia kesehatan. Khususnya kepada masyarakat Samarinda,” tuturnya.
Selain mantan direktur RSUD IA Moeis, Edisyahputra bertugas di Puskesmas Karang Asam, memangku posisi ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Samarinda selama dua periode, dan tetap menjadi pengurus hingga akhir hayatnya. Dia juga tercatat pernah menduduki kursi Plt kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda. Kemudian kepala BKKBN Kaltim, serta tetap berprakterk di Klinik Islamic Center sebelum mangkat. “Beliau memang dikenal sebagai pribadi yang baik, ramah, dan peduli kepada sesama,” sebut Sisi, sapaan karib dr Arysia.
Sementara itu, Direktur RSUD IA Moeis Samarinda, dr Syarifah Rahimah dalam pesannya via WhatsApp mengaku sangat kehilangan sosok senior yang jadi panutan serta teladan. Punya prinsip dan tegas. Bahkan, direktur RSUD IA Moeis pertama yang memperjuangkan pendirian rumah sakit tersebut pada 2005 lalu.
“Saya dan beberapa orang dari perwakilan rumah sakit mengiringi dengan ambulans RSUD IA Moeis. Dari RSUD AWS hingga ke pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir dan cinta kami kepada beliau,” pungkasnya. (*)