Eks Lokalisasi Loa Hui Diserang Massa Bersenjata Tajam, Hancurkan Toko dan Wisma Karaoke

Alexander Hutabarat

11 Mar 2020 10:53 WITA

massa loa hui
Selepas aksi massa menyerang eks Lokalisasi Loa Hui, satu per satu penghuni kompleks mengungsi ke tempat lain. (alexander hutabarat/intuisi.co)

Samarinda, intuisi.co – Beberapa jam setelah kematian Kamaruddin yang digorok lehernya di eks Lokalisasi Loa Hui, puluhan orang tak dikenal membawa parang, kayu, dan batu menyerang kompleks di Jalan Kurnia Makmur, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, tersebut.

Peristiwa mencekam itu terjadi pada Selasa malam, 10 Maret 2020, sekitar pukul 22.00 Wita. Ada dugaan keributan itu buntut dari tewasnya Kamaruddin, 34 tahun, selepas perselisihan dengan sesama tamu wisma beberapa waktu sebelumnya. Selain Kamaruddin, Daeng Kamarudin, 41 tahun, turut jadi korban penikaman namun berhasil selamat.

Buntut aksi massa itu pun, membuat 150 warga kompleks mengungsi. Khawatir menjadi sasaran amuk massa. Tingkat kerusakan pun tak main-main. Motor dan kaca-kaca rumah di kawasan yang kini bernama tempat hiburan malam (THM) Bukit Harapan itu, dihancurkan oleh massa. Bahkan ada barang-barang yang turut dijarah.

Dari pantauan intuisi.co, kondisi kompleks porak-poranda. Tak di kios-kios depan pintu masuk. Tapi juga wisma karoke di kawasan eks lokalisasi. Terhitung 31 dari 43 wisma karaoke hancur berantakan. Selain kaca, speaker dan televisi ikut hancur.

“Ada lima mobil yang datang. Semuanya (massa) bawa parang, batu, dan kayu,” sebut Mustari, 58 tahun, petugas keamanan kompleks tersebut.

Mustari sendiri memilih kabur saat aksi massa kian brutal. Meloncat ke jurang tak jauh dari jalan masuk THM. Berhasil mendarat di permukaan landai.

Kejadian Pertama

Nining, perempuan 25 tahun, duduk di depan wisma kala teriakan massa menggema memenuhi kompleks tersebut. Menyadari bahaya mengancam, dia dan kawannya pergi dengan ketakutan. Dengan segera bersembunyi di kamar mandi. “Sebelumnya enggak pernah kayak gini. Baru kali ini terjadi,” katanya kepada awak media ini.

Massa baru membubarkan diri setelah puas meluapkan kekesalan. Polisi baru tiba di lokasi begitu massa bubar. Lengkap membawa senjata untuk mengamankan tempat kejadian. Hingga kini para petugas tetap berjaga mencegah hal sama kembali terulang. Namun penjagaan aparat belum sepenuhnya membuat lega. Satu per satu warga kompleks memilih mengungsi menyelamatkan diri. Sebagian besar waswas aksi pengerusakan susulan kembali terjadi. (*)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!