Beratnya Mengajar selama Pandemi, Guru di Kutim juga Harus Kuasai IT
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, mengapresiasi guru-guru yang terus berjuang memberikan pendidikan di tengah situasi sulit pandemi covid-19.
Sangatta, intuisi.co–Pemkab Kutai Timur (Kutim) merayakan peringatan Hari Guru Nasional dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-76. Upacara bendera jadi simbol peringatan tersebut dan dipimpin langsung Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.
Dalam pidatonya, Ardiansyah menyampaikan bahwa tantangan menjadi seorang guru kini semakin berat. Memberikan pendidikan di tengah masa pandemi covid-19 menjadi salah satu alasan. Sehingga, kemampuan memanfaatkan teknologi dipastikan harus dikuasai. “Belum lagi menyiapkan materi belajar yang menarik, meski dalam metode belajar daring,” ucap Ardiansyah.
Pemkab Kutim juga tidak tinggal diam. Dukungan kepada tenaga pendidik ditunjukkan dengan beragam paket kebijakan. Mulai dana bantuan operasional sekolah (BOS) hingga menyiapkan insentif, baik untuk guru honorer dan PNS. “Kami berupaya membantu dan mendukung guru di Kutim,” imbuhnya.
Selain itu, kebijakan mengenai opsi menerapkan kurikulum darurat yang lebih sederhana juga diberikan pemerintah pusat. Modul pembelajaran di masa khusus pandemi juga diberikan di wilayah yang sulit akses internet. “Sekali lagi, peran Bapak/Ibu guru sangat besar. Saya ingin mengucapkan terima kasih dalam mendidik anak-anak Kutim,” tuturnya.
Secara umum, upacara berjalan lancar. Berbagai agenda tidak ada halangan hingga rampungnya acara. Dalam upacara itu, diumumkan pula pemenang lomba bagi kepala sekolah dan guru berprestasi. Lomba itu sengaja digelar untuk memeriahkan peringatan HGN dan HUT PGRI ke 76 tahun ini. (int02)