BUMDes Giri Agung Berdayakan Petani Lokal & Stabilkan Harga Beras
Desa Giri Agung di Kukar mendirikan BUMDes untuk mengelola hasil pertanian petani lokal dan berencana bekerja sama dengan Bulog untuk menstabilkan harga beras.
Tenggarong, intuisi.co—Desa Giri Agung, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur merupakan salah satu desa yang memiliki potensi pertanian yang melimpah. Salah satu komoditas unggulannya adalah gabah. Namun, selama ini para petani di desa tersebut masih bergantung pada tengkulak untuk menjual hasil panennya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Kepala Desa Giri Agung, Supriyadi, berinisiatif mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dapat mengelola hasil pertanian secara mandiri. BUMDes tersebut sudah dilengkapi dengan infrastruktur pengolahan hilirisasi pertanian, seperti lantai jemur, gedung, dan Rice Milling Unit (RMI).
“Pada awal 2023 lalu sudah diresmikan. Ini satu-satunya BUMDes di Sebulu yang sudah terintegrasi langsung perizinannya,” kata Supriyadi, Sabtu, 15 April 2023.
Menurutnya, perizinan BUMDes tersebut sudah terhubung dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) dan Kemenkumham. BUMDes juga sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk pengelolaan manajemen perdagangan.
Supriyadi mengatakan bahwa setelah lebaran, pihaknya akan membuat perencanaan program tentang hasil pertanian yang akan dikelola oleh BUMDes. Ia juga berencana mengintegrasikan BUMDes dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengendalikan dan menstabilkan harga beras.
“Sehingga petani akan mendapatkan harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Saat musim panen harga tidak jatuh ataupun tinggi,” terangnya.
Diketahui, 90 persen masyarakat Desa Giri Agung berprofesi sebagai petani. Desa tersebut memiliki potensi 600 hektare lahan pertanian. Dalam satu tahun, hasil panen Desa Giri Agung diperkirakan mencapai 900 ton lebih.
“Kami juga menyuplai kebutuhan di luar (Desa Giri Agung), juga perusahaan besar sekitar Sebulu dan Muara Kaman,” tandasnya. (*)