HeadlineSorotan

Dalam Hitungan Jam, Dua PDP Covid-19 di Balikpapan Meninggal Dunia

Sudah tiga pasien meninggal dunia di Balikpapan. Yang pertama berstatus positif covid-19. Dua yang terakhir, berstatus PDP.

Balikpapan, intuisi.co – Kasus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia di Balikpapan kembali bertambah. Dua nyawa tumbang hanya dalam hitungan jam. Yang pertama pada Selasa malam, 31 Maret 2020. Yang kedua baru tadi. Keduanya perempuan.

Kasus meninggal hari ini, Rabu, 1 April 2020, terjadi jelang pukul 12.00 Wita. Adalah seorang PDP perempuan usia 74 tahun. Hingga beberapa saat setelah mengembuskan napas terakhir, status covid-19 PDP tersebut belum diketahui. Dan begitu jenazah dibawa untuk dikuburkan sesuai protokol covid-19, hasil swab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya baru diterima. Dan hasilnya negatif covid-19.

“Karena itu kami langsung menghubungi keluarga. Apakah dimakamkan keluarga, tapi keluarga mengikhlaskan untuk dimakamkan di tempat yang telah disiapkan,” sebut Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam konferensi pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu sore, 1 April 2020.

PDP tersebut diketahui memiliki riwayat penyakit stroke dan hipertensi. Dari hasil rontgen juga didapati pneumonia. Tanpa riwayat perjalanan ke mana-mana. Masuk status PDP setelah menunjukkan keluhan batuk, pilek, hingga demam.

Dengan demikian, kasus meninggal dunia di Balikpapan menjadi tiga. Satu di antaranya positif. Sementara kasus meninggal dunia Selasa malam, belum diketahui hasil swab-nya. Pasien dikuburkan sekitar pukul 00.00 Wita dan telah mendapat persetujuan keluarga untuk dimakamkan sesuai protokol covid-19.

Dari riwayatnya, pasien meninggal dunia tersebut masuk rumah sakit pada 28 Maret 2020. Tak ada riwayat perjalanan ke luar daerah. Dari riwayat medis terdahulu, yang bersangkutan diketahui pernah menderita tifus. Sehingga ketika mengalami demam di awal, ia merasa tifusnya itulah yang kambuh. “Kami sudah melakukan tracing kepada 12 keluarga yang kontak erat. Namun hasilnya belum lengkap jadi belum dapat menyimpulkan,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty, dalam kesempatan sama. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.