Delapan Muda-Mudi Samarinda Terciduk Sekamar Hotel, Ngaku Nunggu Balapan Liar
Di tengah pandemi yang mengharuskan social dan physical distancing, puluhan muda-mudi ini malah ramai-ramai di kamar hotel kelas melati.
Samarinda, intuisi.co – Bulan suci Ramadan tak serta-merta membuat penyakit masyarakat mereda. Malah dimanfaatkan sekelompok muda-mudi di Samarinda berbuat hal meresahkan. Hingga diciduk polisi saat rama-ramai di hotel melati.
Kamis malam, 7 Mei 2020, sekitar pukul 23.00 Wita, jajaran kepolisian dari Unit Jatanras Macan Borneo, Satreskrim beserta Satlantas dan Samapta Polresta Samarinda, menindak puluhan muda-mudi di Hotel Merdeka, Kecamatan Sungai Pinang.
Tak tanggung-tanggung. Hingga 28 sekaligus diciduk malam itu. Terdiri dari tujuh laki-laki dewasa, dua perempuan dewasa, serta delapan remaja perempuan dan 11 remaja laki-laki. Kelompok ini sudah lama meresahkan warga sekitar. Betapa tidak, dalam jumlah gerombolan, kelompok kerap berkumpul dalam satu kamar. Hingga akhirnya dilaporkan dan ditindak.
“Paling banyak kami temukan delapan orang dalam satu kamar,” ungkap Kanit Jatanras Macan Borneo, Satreskrim Polresta Samarinda, Iptu Abdul Rauf, kepada awak media di Samarinda.
Salah satu yang diamankan adalah perempuan berinisial DS. Usianya 25 tahun. Memilih tak banyak bersuara dan menutup wajah saat diajukan pertanyaan para pewarta. Terutama ketika ditanya maksud tujuannya datang ke hotel tersebut. “Saya sama pacar di sini,” singkat DS.
Sementara seorang perempuan berinisial NA, 20 tahun, mengklaim kedatangannya ke hotel tersebut hanya mendatangi rekan-rekannya. “Enggak ngapa-ngapain. Cuma dudukan aja kumpul-kumpul,” sebutnya.
Dilanjutkan Rauf, penindakan malam itu berkenaan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Mahakam 2020. Puluhan muda-mudi diamankan di lima berbeda. “Tiga kamar kami dapati di lantai tiga. Satu kamar di lantai dua dan satu kamar di lantai satu,” urai Rauf.
Hasil penyelidikan sementara, muda-mudi tersebut diketahui hanya berkumpul. Polisi tidak mendapati barang bukti menjurus ke arah prostitusi. Demikian juga pesta alkohol maupun narkotika. Dugaan sementara, para muda-mudi berkumpul menunggu waktu balapan liar.
“Karena beberapa di antaranya memiliki luka di kaki akibat jatuh dari motor. Namun lebih jelasnya kami masih selidiki lagi,” tuturnya.
Orangtua Dipanggil
Sebanyak 28 muda-mudi tersebut telah dilakukan pendataan. Kemudian dibawa petugas menggunakan truk Samapta menuju Polresta Samarinda. Malam itu juga diamankan sembilan motor ke Pos Meranti Satlantas Polresta Samarinda.
“Nantinya, setiap orangtua muda-mudi ini dipanggil untuk dilakukan pembinaan agar bisa lebih mengawasi aktivitas anak mereka. Terlebih pada masa darurat pandemi covid-19 saat ini,” pungkasnya. (*)