Ekonomi

DPRD Samarinda Usul 4.755 Hektare Lahan Disulap Jadi Kawasan Industri

RTRW Samarinda saat ini hanya mengatur 400 hektare lahan sebagai kawasan industri. DPRD Kota mengusulkan penambahan lebih 10 kali lipat.

Samarinda, intuisi.co – Citra Samarinda sebagai kota jasa bisa beralih menjadi pusat industri. Wacana hilirisasi dikemukakan. Menyulap Samarinda Utara dan Palaran sebagai kawasan industri.

“Usulan luasnya 4.755,38 hektare. Nantinya akan dituangkan dalam revisi Perda No 2/2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),” terang Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra, Rabu, 9 September 2020.

Dinas Perindustrian Samarinda disebut telah sejalan dengan ide ini. Terlebih rencana kawasan industri sempat dikemukakan empat tahun lalu. Konsepnya pun tak banyak berubah. Mengingat Palaran saat ini memang kawasan industri.

Bersama Samarinda Utara dilirik karena dianggap memenuhi kebutuhan tersebut. Daerah selatan dan utara dinilai lebih dekat dengan infrastruktur penghubung antardaerah. “Kami masih berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Samarinda. Karena perda ini tak hanya untuk lima tahun. Tapi dipakai sampai 20 tahun ke depan,” ujarnya.

Sejalan Rencana IKN

Wacana tersebut dinilainya sejalan dengan agenda pemerintah pusat memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim. Dengan titik IKN di antara Kutai Kartanegara (Kukar) dan Penajam Paser Utara (PPU). Sementara Samarinda pun  masuk sebagai salah satu kota peyangga bersama Balikpapan, PPU, Paser, Kukar, dan Bontang.

Dengan rencana tersebut, DPRD Samarinda berharap ada sinkronisasi. Apalagi perda sebelumnya hanya memberi ruang 400 hektare untuk kawasan industri. “Dua daerah yang diusulkan itu masih memiliki banyak lahan kosong. Hanya saja, permasalahannya konsistensi pemerintah kota mengelola lahan industri tersebut,” sambungnya.

Sebagai pemulus, pengembangan sarana mesti terlaksana agar investor tertarik menanamkan modal. Paling penting adalah air bersih dan listrik. Lainnya penataan dan lokasi. Kawasan industri mesti di pinggiran kota. Jauh dari permukiman. Jangan sampai malah Samarinda jadi kawasan industri semua.  “Terus nanti kita tinggal di mana? Harus dikelola dengan baik. Biar enggak amburadul,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.