Samarinda, intuisi.co – Balikpapan menjadi kawasan terbanyak kasus covid-19 di Kaltim. Bahkan menyerang hingga dua keluarga sekaligus. Memunculkan total 17 kasus di Kaltim dengan 12 di antaranya pasien asal Kota Minyak.
Disebutkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi Muhammad Ishak, total orang dalam pemantauan (OPD) di Kaltim, pada 28 Maret 2020 ini, bertambah 106. Sedangkan selesai pemantauan akumulatif ada 705. Menyisakan 1634 ODP masih dalam proses. Terbesar masih dari Balikpapan. Menyusul Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kutai Timur (Kutim).
Sementara pasien dalam pengawasan (PDP), bertambah 11 orang. Enam dari Balikpapan dan lima asal Kutim. Hingga kini, total PDP akumulatif di Kaltim berjumlah 81 orang. “Untuk negatif ada penambahan tujuh hari ini. Dari Berau, Kubar (Kutai Barat), Kukar, Paser, dan Samarinda. Hingga total negatif ada 39 orang,” sebut Andi dalam konferensi pers di Dinas Kesehatan Kaltim, Sabtu, 28 Maret 2020.
Sementara penambahan kasus positif, semuanya enam kasus dari Balikpapan. Membuat total pasien positif di Kaltim telah mencapai 17 orang. Sebanyak 12 di antaranya dari Balikpapan. Sementara satu di Kukar, dua Kutim, satu Bontang, dan satu Samarinda. “Masih dalam proses ada 25 orang.”
Adapun penambahan PDP lima orang dari Kutim, satu di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan keluhan batuk, nyeri, demam, hingga mual. Satu lainnya dari Semarang dan Tegal. Dengan keluhan sama. Termasuk sakit tenggorokan dan demam. Ada juga dari Salatiga dan Jogjakarta. Mengalami gejala lemah, demam, batuk, dan pilek. “Satu lagi perjalanan dari Jakarta. Sementara yang terakhir dari India, Singapura, dan Jakarta. Mengalami gejala batuk dan pilek. Semua dirawat di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kudungga, Sangatta.”
Enam Sekaligus dari Balikpapan
Sedangkan tambahan PDP di Balikpapan, semuanya telah terkonfirmasi positif. Yakni pasien dengan kode BPN 07. Adalah seorang laki-laki 49 tahun. Hasil tracing kontak suami dari BPN 02. Keduanya sama-sama melakukan perjalanan ke Jepang. “kemudian BPN 08. Laki-laki 17 tahun. Pasien hasil tracing kontak yang merupakan anak dari BPN 02 dan BPN 07. Jadi mereka satu keluarga,” beber Andi.
Berikutnya BPN 09. Perempuan 50 tahun. Merupakan tracing kontak cluster pertemuan Persidangan Sinode Tahunan Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (PST GPIB) di Bogor, 26-29 Februari 2020.
Sementara BPN 10, merupakan pasien asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tiba di Balikpapan untuk transit setelah gagal mengikuti kegiatan Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan yang semula direncanakan 19-22 Maret 2020. “Yang bersangkutan saat pulang singgah di Balikpapan. Pada tanggal 21 (Maret 2020) mengalami sakit dengan gejala demam dan batuk. Dirawat di (RSUD) Kanujoso dan hasil positif.”
Sedangkan pasien BPN 11 adalah hasil tracing kontak cluster PST GPIB di Bogor. Sempat merencanakan pertemuan dengan salah satu dari 14 orang yang dikarantina setelah mengikuti kegiatan di Bogor tersebut. Akhirnya, dipastikan positif bersama suaminya yang mendapat kode BPN 12. (*)