Emastri Park Batuah: Wisata Rainbow Slide Pertama di Kaltim
Pariwisata Kutai Kartanegara kian maju. Pengunjung bebas memilih. Dari wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah dan wisata kuliner
Tenggarong, intuisi.co- Baru-baru ini, Rainbow Slide yang menjadi wahana baru di Desa Batuah sangat menyedot minat orang-orang untuk berkunjung. Rainbow Slide sepanjang 30 meter ini adalah yang pertama di Kalimantan Timur (Kaltim). Dibangun di KM 17 Desa Batuah, Kabupaten Kukar. Wahana yang dibangun di atas lahan seluas 9,3 hektare ini ada di kawasan Taman Emastri Batuah.
Taman Emastri Batuah letaknya berada di tengah-tengah, antara Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong. Pengunjung dari tiga daerah itu bisa menikmati wahana-wahana di Taman Emastri Batuah tanpa harus menempuh perjalanan panjang, sekitar 1-2 jam saja. Terjauh dan terbanyak berasal dari Sangatta Kabupaten Kutai Timur dan Bontang.
Kepala Desa (Kades) Batuah, Abdul Rasyid menyampaikan, wahana Rainbow Slide yang ada di Taman Emastri Batuah sudah mulai dibuka untuk umum sejak 1 Januari 2024, lalu. Awalnya, wahana dibuka untuk warga sekitar saja. Namun, kecepatan informasi melalui jagad maya membuat orang-orang penasaran dengan Rainbow Slide.
Belum genap sebulan sejak dibuka, Rainbow Slide sudah mampu menarik ribuan pengunjung. Rasyid melihat, animo masyarakat sangat tinggi, apalagi belum pernah ada wahana serupa di Kaltim.
“Rainbow slide sangat dominan saat ini. Pengunjungnya sudah lumayan, kalau hari Minggu bisa tembus 700 orang,” ujarnya Jumat, 29 Maret 2024.
Pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang Rp30 ribu per orang dan Rainbow Slide sudah bisa dinikmati sebanyak tiga kali. Permainan akan dimulai dari atas dan meluncur ke bawah menggunakan ban. Pengunjung bisa memilih untuk menaikinya sendirian atau berbarengan. Untuk saat ini, belum ada penarikan untuk biaya masuk Taman Emastri Batuah.
“Pengunjung hanya mengeluarkan uang untuk menaiki wahana Rainbow Slide dan berbelanja kuliner saja,” sebutnya.
Menyusul Rainbow Slide, pada dua-tiga bulan ke depan akan dibuka wahana lain yang akan menambah keseruan di Taman Emastri Batuah. Di antaranya bianglala, kora-kora, kolam renang, flying fox, hamok, istana balon hingga wadah perkemahan.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati malam-malam dengan santai bisa menginap di Cottage, biayanya Rp500 ribu per malam. Fasilitas cottage sudah lengkap disulap menjadi suasana hotel. Malam harinya, pengunjung bisa makan malam bersama sambil barbeque, sambil bersantai menikmati panorama alam yang tenang.
Kemudian, disediakan juga wadah pertemuan bagi kelompok, organisasi atau komunitas yang ingin liburan bersama. Dilengkapi panggung, wadah pertemuan ini disewakan dengan harga Rp2,5 juta. Selain itu, ada fasilitas musala dan wc, serta tempat menjual makan dan minuman.
“Jadwalnya kita buka dari Senin-Minggu. Kalau Senin-Kamis bukanya dari jam 3-6 sore saja. Kalau Jumat Sabtu Minggu itu kita buka dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore,” ujar Rasid.
Rasyid menyebut, Taman Emastri Batuah dibangun oleh investor dan dikelola Pemerintah Desa Batuah, yang nantinya akan dilakukan sistem bagi hasil. Sehingga, keuntungannya juga akan tetap masuk ke PADes. (adv)