Era Persaingan, Masyarakat Samarinda Perlu Responsif Sikapi Perubahan
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, berharap masyarakat di Ibu Kota Kaltim ini bisa responsif terhadap perubahan untuk memenangkan persaingan yang makin ketat.
Samarinda, intuisi.co—Tahun berganti, Samarinda pun ikut memasuki usia baru. Pada 2022 ini, 354 tahun sudah Ibu Kota Kaltim tersebut berdiri. Wali Kota Andi Harun berharap usia baru tersebut menjadi semangat perubahan. Membawa Samarinda menjadi Kota Pusat Peradaban.
Mewujudkan misi tersebut, Pemkot Samarinda di bawah kepemimpinannya telah menelurkan berbagai program. Selain infrastruktur dasar, pembenahan ekosistem sungai di Ibu Kota Kaltim ini juga terus digalakkan. Pemenuhan ruang terbuka hijau dan ruang publik tak ketinggalan jadi prioritas.
Dalam pidatonya pada peringatan Hari Jadi Samarinda ke-354 dan Pemkot ke-62, Andi Harun menyebutkan bahwa berbagai perubahan yang kini bergulir merupakan upaya mewujudkan Samarinda sebagai Kota Pusat Peradaban. Peringatan hari jadi kali ini pun dikemukakan sebagai momentum mewujudkan misi tersebut.
“Sehingga tema peringatan Hari Jadi Kota Samarinda dan Hari Ulang Tahun Pemerintah Kota pada 2022 ini adalah Samarinda Berani Berubah,” sebut Andi Harun, dalam upacara yang berlangsung di halaman GOR Segiri, Jalan Kusuma Bangsa, Jumat pagi, 21 Januari 2022.
Andi Harun meminjam kutipan bijak dari ilmuwan dunia, Charles Darwin, untuk menganalogikan semangat perubahan yang diusungnya. Yaitu: “Bukan spesies terkuat yang bertahan hidup, juga bukan yang paling cerdas. Tetapi, yang paling responsif terhadap perubahan.”
Dari konteks tersebut, bisa ditarik kesimpulan jika perubahan menjadi kunci utama yang harus dimiliki setiap individu. Tidak saja dalam hal peningkatan kualitas diri. Tetapi, juga menyangkut kualitas hidup masyarakat dan daerah secara lebih luas.
Warga Samarinda Jangan Hanya Jadi Penonton
Menurut Andi Harun, semangat tersebut menjadi makin krusial dewasa ini. Persaingan kehidupan ke depan tidak akan lebih ringan. Perkembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang teknologi informasi, menjelma menjadi begitu cepat. Jika mampu disikapi dengan bijak, teknologi informasi yang terus maju mestinya bisa menuntun seluruh lapisan masyarakat menuju ke peluang yang sama besar untuk memenangkan persaingan di berbagai bidang.
“Ketidakmampuan mengantisipasi segala bentuk perubahan, hanya akan membuat kita jalan di tempat, bahkan tertinggal. Ketika hal itu terjadi, kita hanya dapat terdiam dan menjadi penonton akan kemajuan dan keberhasilan kota-kota lain,” sebut Andi Harun, mengingatkan. (*)