Hotel Kaltim Sepanjang Desember 2020 Terisi Hampir 60 Persen
Sepanjang virus corona mewabah di Kaltim, TPK 59,78 persen pada Desember 2020 merupakan pencapaian tertinggi di Kaltim.
Samarinda, intuisi.co – Pelan-pelan sektor perhatian hotel di Kaltim bangkit lagi. Terlihat dari okupansi atau tingkat penghunian kamar (TPK) hotel-hotel di provinsi ini sepanjang Desember 2020 lalu. Dengan capaian 59,78 persen dari seluruh kamar yang tersedia.
“Dilihat berdasarkan klasifikasinya, Desember lalu hotel bintang 4 mengalami angka TPK tertinggi yaitu 76,32 persen,” sebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono, dikonfirmasi Rabu sore, 10 Februari 2021.
Sekilas, TPK yang masih di bawah 60 persen, termasuk bukan angka yang tinggi. Namun sepanjang virus corona mewabah di Kaltim, inilah capaian tertinggi di Kaltim. Sebagai gambaran, pada Maret 2020 okupansi hanya tercatat 39,94 persen. Padahal sebulan sebelumnya, Februari 2020, terisi hingga 61,25 persen alias tertinggi sepanjang 2020.
“Jika dibandingkan November lalu terjadi kenaikan sebesar 5,02. Di mana rata-rata tamu yang menginap mencapai 1,89 hari,” lanjut Anggoro.
Kendati demikian TPK pada Desember 2020 mengalami penurunan sebesar 4,12 poin secara tahunan atau year-on-year/yoy. Dengan jumlah kunjungan pada periode sama pada 2019 yakni 63,90 persen. Selain hotel bintang 4, diikuti pula oleh hotel bintang 5 sebesar 59,14 persen. Diikuti hotel bintang 3 sebesar 57,29 persen, dan hotel bintang 2 yaitu 46,32 persen.
“TPK terendah terjadi pada hotel berbintang 1 yaitu 10,36 persen,” sebutnya.
Meski begitu, catatan positif pada Desember 2020 tak diikuti membaiknya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke hotel-hotel Kaltim. Bahkan, tak satupun kedatangan wisman ke provinsi ini selama rentang waktu tersebut.
Menurut Anggoro, situasi tersebut adalah kondisi yang bisa dimaklumi. Mengingat industri pariwisata lazimnya terintegrasi sektor perhotelan. Sedangkan perhotelan di Kaltim sedang merosot selama periode tersebut dampak mewabahnya virus corona.
“Karena itu ada pembatasan kunjungan wisman yang dilakukan pemerintah,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram