Inisiatif Disdikbud Kaltim Dorong Penerapan Teknologi di Sektor Pendidikan
Tablet dengan logo Srikandi di layarnya menjadi simbol baru penerapan teknologi di sektor pendidikan yang dimotori Disdikbud Kaltim.
Samarinda, intuisi.co – Sebuah kotak berisi tablet berwarna hitam tergeletak di meja kerja Budi Sutrisno. Ia mengambil salah satu tablet dan menyalakannya. Layar tablet menampilkan logo Srikandi, sebuah aplikasi khusus yang dikembangkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk memudahkan surat-menyurat antara sekolah dan dinas.
Budi adalah Analis Kinerja Disdikbud Kaltim. Ia bertanggung jawab untuk mendistribusikan tablet ini ke 243 sekolah yang tersebar di 10 kabupaten atau kota di Benua Etam. Tablet ini merupakan bagian dari inisiatif Disdikbud Kaltim untuk mendorong penerapan teknologi di sektor pendidikan.
“Kami ingin menghindari gangguan pada penggunaan HP pribadi, terutama saat pengguna mengaplikasikan Srikandi. Tablet ini dapat membantu kepala sekolah dalam mengelola surat-menyurat dengan dinas pendidikan melalui aplikasi khusus,” jelas Budi ketika ditemui di kantornya, belum lama ini.
Srikandi adalah aplikasi yang memungkinkan kepala sekolah untuk mengirim dan menerima surat secara digital, tanpa perlu mencetak atau mengirimnya secara fisik. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk melaporkan data sekolah, mengajukan permohonan, dan mengakses informasi terkait kebijakan pendidikan.
Budi mengatakan bahwa Srikandi telah diluncurkan sejak awal tahun ini, dan telah dilakukan pelatihan bagi para kepala sekolah untuk menggunakannya. Namun, ia mengakui bahwa implementasi penuh masih memerlukan waktu. Beberapa sekolah masih dalam proses pendaftaran akun, terutama terkait pembuatan tanda tangan digital yang melibatkan dinas perpustakaan, kearsipan, dan kominfo.
“Kami berharap pada akhir tahun ini, sebagian besar sekolah sudah dapat memanfaatkan aplikasi Srikandi. Ini akan mempermudah komunikasi dan koordinasi antara sekolah dan dinas pendidikan, serta meningkatkan efisiensi dan transparansi,” ujar Budi.
Untuk mengevaluasi kemajuan penggunaan aplikasi Srikandi, Disdikbud Kaltim berencana untuk melakukan survei dan monitoring di sekolah-sekolah pada akhir tahun. Evaluasi ini akan membantu dalam menentukan sekolah mana yang telah berhasil menggunakan aplikasi dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi sekolah yang masih dalam proses.
Budi mengatakan bahwa ia optimis bahwa inisiatif ini akan memberikan dampak positif bagi sektor pendidikan di Kaltim. Ia juga siap membantu mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul.
“Kami akan terus memantau penerapan teknologi di sektor pendidikan dapat berjalan dengan lancar. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi sekolah dan masyarakat,” pungkasnya. (DisdikbudKaltim/Adv/Ina)