HeadlineSorotan

Jaring Perangkap di Samarinda 83 Hari Jerat 270 Kg Sampah Plastik

Persampahan di Samarinda tak bisa dianggap remeh. Termasuk sampah plastik yang kerap ditemukan di tempat yang tak seharusnya.

Samarinda, intuisi.co – Persoalan sampah di Samarinda memang cukup kompleks. Yang terdata pun bukan hanya yang berujung di tempat pembuangan akhir alias TPA. Tak sedikit pula yang ditemukan berakhir di Sungai Karang Mumus. Termasuk sampah plastik.

Seiring dengan situasi tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Samarinda, Nurrahmani, menegaskan bahwa pihaknya tak tinggal diam. Beragam metode pengelolaan sampah berskala kecil di Ibu Kota Kaltim ini pun telah dikemukakan.

“Dimulai ruang lingkup rumah tangga hingga normalisasi sungai. Selain pemasangan jaring sampah, normalisasi tersebut berupa pengerukan sedimen dan membersihkan sampah,” sebut Nurrahmani, seperti dilansir dari rilis resmi Pemkot Samarinda, Senin, 24 Mei 2021.

Dan bicara sampah, produksi di Ibu Kota Kaltim inipun bukan tak sedikit. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda mencatat produksi sampah di Kota Tepian bisa mencapai 601 ton per hari. Yang terbesar ialah sampah organik seperti sisa makanan, daun, kertas, hingga ranting pohon sebanyak 60 persen. Sebanyak 21 persen lainnya berasal dari ragam sampah, salah satunya bahan berbahaya dan beracun (B3).

Tangkapan Sampah Plastik

Masih dari data DLH Samarinda, ratusan ton sampah itu terbanyak dihasilkan warga Kecamatan Samarinda Utara yang per hari menyumbang 90,52 ton. Menyusul Samarinda Ulu dengan produksi sampah sebanyak 89,62 ton; Sungai Kunjang 84,07 ton; Sungai Pinang 77,06 ton; dan Samarinda Ilir 53,51 ton. Diikuti Samarinda Seberang 52,41 ton; Loa Janan Ilir 51,62 ton; Palaran 44,71 ton; Sambutan 43,05 ton; dan Samarinda Kota 24,36 ton.

Nah, demi menuntaskan persoalan tersebut, Gerakan Sungai Karang Mumus Bersih Sampah diberlakukan. Langkah awalnya ialah memasang empat sistem jaring tangkap sampah.

“Volume sampah terapung yang tersangkut selama 83 hari adalah 19.362 kilogram atau 19,36 ton. Jambatan Gang Nibung sebanyak 3,75 ton, Jembatan Baru 3,82 ton, Jembatan II 8,27 ton, dan Jembatan I 3,53 ton,” jabar Nurrahmani.

Dari 19.36 ton sampah terjaring, ada 270 kilogram sampah plastik yang bernilai ekonomis.

“Jadi tim aksi Gerakan Sungai Karang Mumus Bersih Sampah selama 83 hari terakhir ini telah memilah sampah plastik, juga botol minuman yang masih dapat dijual. Hasilnya kita gunakan untuk keperluan atau akomodasi tim penanggulangan sampah,” pungkas Nurrahmani. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.