HeadlineKutai TimurPemkab Kutim

Kasmidi Bulang: Kunjungan Keluar Daerah Harus Bermanfaat

Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, akan mengoreksi agenda-agenda rapat pertemuan pemerintah daerah yang dilakukan di luar daerah.

Sangatta, intuisi.co – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Kasmidi Bulang, mengaku akan mengoreksi agenda-agenda rapat pertemuan pemerintah daerah yang dilakukan di luar daerah. Hal ini menyusul kritik dari Anggota DPRD Kutim, Faizal Rachman, yang mempertanyakan efektivitas perjalanan dinas para pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) di tengah rendahnya penyerapan anggaran.

Faizal sebelumnya menyebut, dengan anggaran APBD Kutim sebesar 5,9 triliun dan Multiyears Contract (MY) sebesar 1,3 triliun, realisasi pekerjaan fisik yang dinantikan masyarakat masih belum terlihat. Sementara itu, para pejabat jajaran Pemkab Kutim justru sibuk melakukan bimbingan teknis dan kunjungan keluar daerah.

Menurut Kasmidi, ada beberapa alasan mengapa kunjungan keluar daerah tetap perlu dilakukan. Salah satunya adalah untuk belajar dari daerah-daerah yang lebih maju dalam hal tertentu, seperti desa mandiri di Bali yang memiliki pendapatan asli desa (PADes) yang luar biasa.

“Para kepala desa harus kesana untuk melihat, karena tidak mungkinkan desa itu di bawa kesini. Yang penting sampai di sana betul-betul ikut kegiatan dan tidak kemana-mana,” ujarnya, Kamis, 20 Juli 2023.

Namun, Kasmidi juga mengakui bahwa ada kegiatan-kegiatan yang sebenarnya bisa dilakukan di Kutim saja, tanpa perlu keluar daerah. Misalnya, jika pertemuan hanya bersifat ngumpul dan narasumbernya dari Kutim sendiri.

“Mungkin lebih bagus dan lebih bijak semua program kegiatan itu di Kutim saja, artinya dari sisi ekonomi perputaran uang ada disini dan usaha-usaha masyarakat kita bisa hidup, seperti hotel dan penginapannya,” katanya.

Kasmidi berharap, dengan mengoreksi agenda-agenda rapat pertemuan pemerintah daerah, bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran. Ia juga berjanji akan memantau penyerapan anggaran dan progres pekerjaan fisik di daerahnya.

“Kita juga harus realistis melihat keadaan, tapi kalau umpannya hanya sekedar ngumpul dan di sini (Kutim) juga ada fasilitasnya, yah lebih baik di sini aja. Tapi kalau di sana mungkin narasumbernya tidak bisa ke Kutim, sementara kita butuhkan untuk membangun penyeragaman, pemahaman terhadap semua aparat pemerintah kita, yah kita harus akui dan lakukan kunjungan itu,” pungkasnya. (adv/IM)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.