Kasus Klaster Kampung Baru Balikpapan Barat Genap 10, dari Keluarga ke Tetangga
Sembilan kasus sekeluarga sebelumnya terkonfirmasi covid-19 di Kampung Baru, Balikpapan Barat. Kini giliran tetangga keluarga tersebut ikut terinfeksi.
Balikpapan, intuisi.co – Kasus covid-19 di Balikpapan kembali bertambah. Termasuk di antaranya warga Kampung Baru, Balikpapan Barat. Tanda meluasnya kasus virus corona dari klaster keluarga.
Dari enam kasus terkonfirmasi virus corona di Balikpapan pada 16 Juni 2020, satu merupakan pasien riwayat kontak BPN 62 dan BPN 92. Seperti diketahui, dua pasien tersebut merupakan bagian dari klaster keluarga atau klaster Kampung Baru di Balikpapan Barat. “Klaster Kampung Baru sudah ditemukan di tetangga keluarga yang sebelumnya terkonfirmasi positif. Ini yang perlu kita waspadai,” sebut Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi.
Klaster Kampung Baru merebak ketika pasien BPN 62 merujukkan diri ke rumah sakit pada 21 Mei 2020 lalu. Setelahnya, hasil tracing kontak menemukan delapan lainnya terkonfirmasi positif. Yang tak lain masih di lingkaran keluarga. Kali ini, giliran tetangga keluarga tersebut yang terkonfirmasi.
Menyikapi sebaran kasus di Kampung Baru, rapid test massal diselenggarakan pada 13 dan 15 Juni 2020. Tersebar di Puskemas Baru Tengah dan Baru Ilir. “Hasil screening rapid test di Baru Tengah pada hari Sabtu diikuti 75 orang dan Senin 79. Ditemukan pada hari Sabtu satu orang reaktif. Sudah ditindaklanjuti swab dan hasilnya negatif,” terang Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty.
Sedangkan pada pengujian Senin kemarin, dari 79 ada dua yang reaktif. Salah satunya laki-laki pekerja kapal yang tengah menunggu waktu untuk kembali berlayar. Sedangkan satu lainnya seorang ibu rumah tangga. Keduanya tak memiliki kontak dengan kasus sekeluarga terkonfirmasi positif di Kampung Baru. Juga tinggal di RT yang berjauhan jaraknya.
Sedangkan dari pengujian massal di Puskesmas Baru Ilir, pada Sabtu lalu diikuti 12 orang. Tak ada yang reaktif. Sedangkan Senin tadi, dari 54, satu hasil didapati reaktif dan masih akan dilanjutkan uji swab.
“Sebelumnya dari rapid test massal di Lapangan Merdeka juga ada 225 orang dan satu reaktif. Saat ini sedang proses swab,” pungkas Andi Sri Juliarty. (*)