Tenggarong, intuisi.co- Tahun ini, pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-22 akan dipusatkan di Kecamatan Kota Bangun. Penunjukan tersebut disambut positif oleh Camat Abdul Karim yang menyatakan kesiapan wilayahnya menjadi tuan rumah kegiatan.
Ia menilai kepercayaan yang diberikan merupakan pengakuan atas budaya gotong royong yang terus terjaga di tengah masyarakat Kota Bangun.
“Penunjukan Kota Bangun sebagai pusat kegiatan BBGRM ke-22 adalah sebuah kehormatan bagi kami. Ini membuktikan bahwa nilai-nilai gotong royong masih menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat di sini, dan kami siap menyambutnya dengan antusias,” ujar Karim, Kamis (24/4/2025).
Menurutnya, BBGRM bukan semata seremoni tahunan, melainkan gerakan sosial yang memiliki peran strategis dalam membangun partisipasi kolektif masyarakat. Ia menambahkan, gotong royong di Kota Bangun sudah lama menjadi pondasi kuat, terlihat dari kebiasaan warga yang secara swadaya melakukan berbagai kegiatan seperti perbaikan jalan desa, pembangunan rumah ibadah, hingga membersihkan lingkungan.
“BBGRM ini menjadi refleksi dari semangat kebersamaan. Bahwa membangun desa tidak harus selalu menunggu anggaran besar, tapi bisa dimulai dari kebersamaan dan niat baik warga,” tambahnya.
Dalam rangka menyukseskan kegiatan ini, Karim memastikan seluruh elemen di wilayahnya sudah mulai bersiap. Koordinasi dengan desa-desa, pelibatan lembaga kemasyarakatan, serta penataan lokasi acara menjadi fokus utama panitia pelaksana di tingkat kecamatan.
Seluruh unsur mulai dari aparat desa, karang taruna, hingga tim penggerak PKK telah ikut terlibat dalam perencanaan teknis BBGRM. Karim menegaskan bahwa pelibatan masyarakat adalah bagian penting dari keberhasilan kegiatan.
“Kami tidak ingin hanya menjadi penyelenggara acara. Yang kami tekankan adalah bagaimana semangat gotong royong ini bisa terus tumbuh dan menjadi budaya kerja bersama di tengah masyarakat,” katanya.
Ia pun meyakini bahwa gotong royong memiliki nilai yang jauh lebih besar dari sekadar kerja bakti. Menurutnya, semangat tersebut adalah pemersatu yang menguatkan jalinan sosial antarmasyarakat di tengah tantangan pembangunan.
“Kalau semua bergerak bersama, maka sekecil apapun upaya yang dilakukan akan memberi dampak besar. Gotong royong adalah energi sosial yang harus terus kita jaga,” pungkasnya. (adv/ara)