Samarinda, intuisi.co – Calon kepala daerah di Kaltim kembali tutup usia. Kali ini adalah kandidat wali kota Bontang yang juga pernah menjabat pada 2011-2016. Adi Darma meninggal dunia delapan hari setelah terkonfirmasi positif covid-19.
Sebelumnya, calon kepala daerah di Kaltim meninggal dunia positif covid-19 adalah Muharram, kandidat bupati Berau berstatus petahana yang mengembuskan napas terakhir pada 22 September 2020. Muharram mengumumkan terkonfirmasi positif pada 13 hari sebelumnya.
Sehari setelah Muharram berpulang, Adi Darma dirawat di RSUD Taman Husada Bontang dan terkonfirmasi positif covid-19 pada 24 September 2020. Tahapan pilkada yang mesti diikutinya pun hanya diwakili Basri Rase, calon wakil wali kota Bontang yang mendampinginya di ajang kontestasi politik tersebut.
Takdir berkata lain. Napas Adi Darma tak cukup panjang untuk kembali bertarung di Pilkada Bontang 2020. Setelah delapan hari dirawat, ia meninggal dunia. “Beliau meninggal tadi pukul 11.40 Wita,” ujar Direktur RSUD Taman Husada, dr I Gusti Made Suadika, dikonfirmasi Kamis siang.
Adi Darma merupakan pasien positif ke-463 di Bontang. Selama perawatan di rumah sakit, kondisinya sempat membaik. Namun tak lagi tertolong pada hari ke delapan.
Mohon Doa
Dalam keterangan persnya, Ferza Agustia, anak dari mendiang Adi Darma, mengucapkan terima kasih kepada petugas medis yang selama ini berusaha keras merawat ayahnya. “Kami atas nama keluarga mohon maaf lahir batin jika selama hidupnya almarhum ada punya kesalahan. Baik sengaja dan tidak. Kami mohon doakan beliau,” pintanya.
Sebelum dikebumikan, Adi Darma disalatkan di halaman parkir RSUD Taman Husada Bontang. Setelahnya berlanjut penguburan di Tempat Pemakaman Umum Bontang Kuala sesuai protokol covid-19. Sejumlah kerabat mengantar Adi Darma ke peristirahatan terakhir. Termasuk istrinya, Najirah. “Semoga Perjuangan beliau, bisa tetap terus dilanjutkan,” lanjut Ferza.
Sebelum menutup pernyataannya, Ferza berharap semua warga Bontang mendoakan almarhum ayahnya. Bagi kolega yang punya persoalan, termasuk utang-piutang, diminta segera menghubungi pihak keluarga. “Bisa juga melalui saya. Terima kasih. Kami mohon doa ikhlasnya,” pungkas anak pertama Adi Darma tersebut. (*)