Pemkab Kutim

KPA Sikapi Kasus HIV/AIDS Kutim yang Meningkat saat Pandemi

Di tengah pembatasan interaksi selama pandemi covid-19, kasus HIV/AIDS di Kutim justru meningkat. Upaya penanganan dikemukakan otoritas terkait.

Sangatta, intuisi.coAngka Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kutai Timur (Kutim) terus bertambah. Pemkab Kutim bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kutim menargetkan angka tersebut dapat ditekan. Penyebarannya juga diharap tak berkembang luas.

Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, sekaligus ketua KPA Kutim, angkat bicara soal peningkatan tersebut. Menurutnya, angka sebaran positif HIV di Kutim harus ditekan. Ia juga meminta virus itu tidak mudah menyebar di Kutim.

“Jangan sampai penyebarannya terjadi secara sporadis. KPA punya peran itu dan siap melakukan berbagai langkah penanggulangan,” tutur Kasmidi.

Angka yang dikumpulkan KPA sebenarnya sudah bisa menjadi peringatan karena terus meningkat saban tahun. Warga Kutim pun diminta waspada. KPA juga harus memainkan peran meredam penyebaran virus.

“Paling tidak ini bisa menjadi kewaspadaan bagi warga Kutim. Kesadaran masyarakat juga harus dibangun terkait masalah ini,” ujarnya.

Sejak 2015 hingga 2020, ada 563 warga Kutim tergolong ODHA. Bahkan pada 2020, dengan ketatnya pembatasan aktivitas masyarakat akibat Pandemi covid-19, ada 54 kasus baru di Kutim. Ini menandakan, penyebaran virus itu tidak mengenal waktu dan tempat. Sehingga, hal ini jadi tantangan tersendiri bagi KPA.

Sekretaris KPA Kutim, Harmadji Parto Darsono, mengatakan bahwa penyebaran virus itu dominan di Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, dan Muara Wahau. Monitoring terhadap perkembangan kasus baru juga terus dilakukan pihaknya.

“Jadi meski pandemi dan ada pembatasan aktivitas masyarakat, kasus baru masih terjadi,” kata Harmadji.

Pengurus KPA pun mesti bekerja keras menekan angka penularan HIV/AIDS. Biasanya, mereka melakukan deteksi dengan mengambil sasaran wilayah dengan tingkat sebaran yang tinggi. Kemudian, kawasan tempat beroperasinya perusahaan juga akan dipantau.

“Istilahnya mobile VCT. Turun melakukan pemeriksaan langsung. Edukasi dan sosialisasi juga tidak ketinggalan dilakukan,” tandasnya. (int02)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.