HeadlineKutai KartanegaraPemkab Kukar

Loa Duri Ilir, Desa Wisata yang Bertransformasi dengan Digitalisasi

Desa Loa Duri Ilir menerapkan pelayanan berbasis digitalisasi dengan mengembangkan website dan marketplace “Beli dari Desa”.

banner diskominfo kukar

Loa Janan, intuisi.co—Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, Desa Loa Duri Ilir di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, tidak mau ketinggalan. Desa yang berpenduduk sekitar 5.000 jiwa ini gencar menerapkan pelayanan berbasis digitalisasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakatnya.

Salah satu inovasi yang dilakukan oleh pemerintah desa adalah mengembangkan marketplace di website resmi desa, yang diberi nama “Beli dari Desa”. Di sini, para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) milik warga desa bisa menjual berbagai macam produknya secara online.

“Di website itu dijual mulai dari kebutuhan pangan, pakan ternak, elektronik, dan lain-lain. Semua tersedia dalam website resmi desa,” kata Fakhri Arsyad, Kepala Desa Loa Duri Ilir, sambil menunjukkan layar laptopnya.

Fakhri mengatakan, marketplace ini merupakan salah satu kemudahan yang diberikan oleh pemerintah desa untuk membantu pemasaran produk-produk UMKM. Ia berharap, dengan adanya marketplace ini, produk-produk UMKM bisa lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat luas.

“Kami ingin memberdayakan warga desa kami dengan memanfaatkan teknologi. Kami juga ingin meningkatkan pendapatan dan kualitas produk UMKM kami,” ujarnya.

Untuk mengakses marketplace ini, warga desa cukup menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) mereka. Mereka bisa langsung mengunggah foto dan deskripsi produk yang mereka jual, serta nomor kontak yang bisa dihubungi oleh pembeli.

“Caranya mudah sekali. Warga bisa akses website, bisa jualan di situ, posting di situ, tinggalkan nomor kontak person. Nanti silakan mereka bertransaksi dengan pembeli,” jelas Fakhri.

Selain sebagai wadah berjualan, website milik pemerintah desa juga mengembangkan potensi wisatanya melalui website ini. Desa Loa Duri Ilir memiliki beberapa destinasi wisata unggulan, seperti Danau Loa Bakung, Air Terjun Loa Duri Ilir, dan Hutan Mangrove Loa Duri Ilir.

Untuk memudahkan pengunjung wisata, pemerintah desa menerapkan pembayaran masuk destinasi wisata melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Dengan cara ini, pengunjung wisata tidak perlu membayar uang tunai, tetapi cukup menggunakan aplikasi dompet digital di ponsel mereka.

“Jadi pengunjung wisata itu tidak perlu bayar uang cash, dengan QRIS bisa transfer dan menikmati wisata yang disiapkan desa,” tutur Fakhri.

Fakhri berharap, dengan adanya website dan marketplace “Beli dari Desa”, Desa Loa Duri Ilir bisa menjadi desa yang maju dan mandiri. Ia juga berterima kasih kepada pemerintah kabupaten dan provinsi yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada desa ini.

“Kami ingin Desa Loa Duri Ilir menjadi desa yang berbasis digitalisasi. Kami ingin memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat kami. Kami juga ingin menunjukkan bahwa desa kami memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.