HeadlinePemkab Kukar

Mendongkrak Lagi Kunjungan Wisman, Kukar Andalkan Wisata Alam

Kukar tak ketinggalan memunculkan destinasi wisata unggulan untuk menggaet wisman ke daerahnya. Konsep wisata alam pun dikemukakan.

Tenggarong, intuisi.co—Pariwisata menjadi sektor yang mendapat hantaman paling keras ketika pandemi covid-19 merebak di Kaltim tahun lalu. Salah satu yang paling mencolok adalah turunnya tingkat kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman di provinsi ini. Bahkan di Kutai Kartanegara (Kukar), turis asing yang datang tak sampai 2000 orang sepanjang 2020 lalu.

Terpuruknya sektor pariwisata selama pandemi memang tak hanya dialami Kukar. Di provisi ini, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim mencatat bahwa kondisi pariwsata pada Januari—Maret 2020 masih berlangsung normal. Namun mulai April—Juni industri pariwisata benar-benar tutup. Beberapa hotel beroperasi dengan karyawan terbatas. Rumah makan juga buka dengan jam operasional terbatas dan memaksimalkan layanan take away.

Kepala Dispar Kaltim, Sri Wahyuni, menyebut bahwa industri pariwisata perlahan mulai beroperasi pada Juni—Juli. Diikuti pembukaan kembali ruang publik secara terbatas. Bulan berikutnya, destinasi wisata mulai dibuka dengan pembatasan pengunjung dan jam operasional. Konsep staycation pun mulai diusung. Namun demikian di beberapa kabupaten/kota destinasi wisata yang dikelola pemerintah daerah masih ditutup, tak terkecuali Kukar.

Rentetan situasi tersebut bikin kunjungan wisman di provinsi ini turun drastis. Dari 76.003 orang pada 2019, terjun bebas jadi 19.786 orang sepanjang 2020. Balikpapan masih jadi tujuan tertinggi dengan kisaran 16 ribu wisman. Yang mendekati hanya Samarinda dengan sekitar 2 ribu wisman. Adapun Kukar, berikut kabupaten/kota lainnya, bahkan tak sampai separuh dari catatan Samarinda tersebut.

Upaya Kaltim Dongkrak Wisman

Mendongkrak kunjungan wisman di daerah-daerah Tanah Air, program Bali and Beyond sebenarnya telah dikemukakan pemerintah. Agenda yang mengampanyekan bahwa Bali dan sekitarnya bukan hanya Labuan Bajo, Toraja, atau Mataram. “Tapi yang terdekat sekitar Bali adalah Kaltim. Tapi banyak yang belum tahu karena infonya belum sampai di Bali,” terang Sri Wahyuni, awal November lalu.

Mengatasi persoalan itu, Pemprov Kaltim melalui Dispar Kaltim telah membentuk Pusat Informasi Pariwisata (Puspita) Kaltim di Legian, Bali. Dibuka sejak tahun lalu, direncanakan grand launching pada Desember mendatang. “Sekaligus Pak Gubernur (Isran Noor) menggelar lunch gathering dengan konjen (konsulat jenderal) di Bali dan tour operator untuk memperkenalkan. Kalau mau datang ke Kaltim, perlu informasi Kaltim, kami sudah punya representasi lewat Puspita Kaltim,” urai mantan Kepala Dispar Kukar tersebut.

Puspita Kaltim saat ini memberdayakan dua tenaga dari mahasiswa pariwisata di Bali yang fasih berbahasa Inggris. Lewat dua tenaga itu pula Puspita Kaltim telah mempromosikan destinasi-destinasi wisata di provinsi ini kepada tour operator dari luar negeri di ajang Bali and Beyond Travel Fair beberapa waktu lalu.

Kehadiran Puspita Kaltim pun diyakini bakal berdampak baik terhadap kunjungan wisman di provinsi ini. Mengingat selama ini yang jadi persoalan, sebagaimana dipetakan Dispar Kaltim, adalah minimnya akses informasi ke khalayak yang lebih luas. Mendekatkan askes ke tour operator di Bali, diyakini menjadi salah satu solusi. Sehingga wisman memahami akses mana saja bisa ditempuh menuju Kaltim, termasuk durasi perjalanan serta destinasi wisata yang ditawarkan.

Infografis Mendongkrak Lagi Kunjungan Wisman (tim kreatif intuisi.co)

Kukar Unggulkan Desa Pela

Kukar tak tinggal diam menyikapi penurunan kunjungan wisman. Selama pandemi, upaya mendongkrak kunjungan wisatawan tetap dikemukakan. Desa Pela di Kecamatan Kota Bangun, salah satu yang diunggulkan untuk menggaet wisman. “Desa Pela memang mengundang banyak wisman. Karena wisman lebih tertarik dengan wisata alam. Bukan yang buatan seperti Pulau Kumala,” terang Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dispar Kukar, Muhammad Ridha Fatrianta.

Dari kecamatan yang sama, destinasi lain ditawarkan untuk wisman adalah Desa Kedang Ipil. Baik Kedang Ipil dan Pela memang dimunculkan sebagai unggulan karena karakternya yang kaya akan nuansa alam dan budaya. “Konsep alam lain yang juga bisa dimunculkan adalah pusat rehabilitasi orangutan di Samboja,” tambahnya.

Selain terus mempersiapkan destinasi wisatanya, Dispar Kukar menyadari untuk menjangkau banyak kunjungan wisman ke daerahnya, kebutuhan promosi tak bisa dianggap sebelah mata. Berbagai upaya pun terus dilakukan saat ini. Termasuk membuat konten promosi semenarik mungkin di media sosial. Berbagai pihak pun digandeng demi mengejar pasar yang lebih luas. Termasuk lewat Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) hingga influencer. “Termasuk menggandeng Youtuber yang memiliki subscriber tinggi,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.