Menuju Kedaulatan Pangan yang Berkelanjutan: Panggilan untuk Penguatan Alokasi Anggaran Pertanian di Kalimantan Timur
Samarinda, Intuisi.co – Kenaikan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi momentum penting bagi Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Ananda Emira Moeis, untuk mendorong peningkatan anggaran di sektor pertanian. Dalam pandangannya, langkah ini strategis untuk mencapai kedaulatan pangan di daerah tersebut, yang notabene memiliki potensi pertanian yang luas dan subur.
Ananda, dengan keprihatinan yang mendalam terhadap pembangunan holistik, berpendapat bahwa sektor pertanian, bersama dengan pendidikan dan kesehatan, merupakan tiga pilar utama pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pendidikan dan kesehatan memang dasar yang tak terbantahkan, namun pertanian juga memegang peranan penting dalam membangun fondasi yang kokoh untuk kesejahteraan masyarakat,”
Namun, dalam mengejar kedaulatan pangan, Ananda tidak hanya melihat anggaran sebagai satu-satunya faktor penentu. Ia menyoroti perlunya infrastruktur yang memadai, seperti irigasi yang efisien dan jalan tani yang mendukung. “Anggaran sendiri tidak cukup. Dukungan infrastruktur seperti irigasi yang baik dan jaringan transportasi yang lancar harus menjadi fokus perhatian kita,” tambah Ananda.
Visi kedaulatan pangan yang diusung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mendapat pengakuan dari Ananda. “Saya memberikan dukungan penuh pada langkah-langkah yang diambil oleh Pj. Gubernur. Pembangunan Kalimantan Timur harus komprehensif dan berkelanjutan,” tandas Ananda. Dalam kerangka visi tersebut, Ananda menyoroti pentingnya sinergi antara alokasi anggaran APBD Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Kunci untuk pembangunan yang berkelanjutan adalah koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan pusat,” jelas Ananda.
Sebagai wakil rakyat dari Kota Samarinda, Ananda tidak hanya terpaku pada usulan peningkatan alokasi APBD Provinsi. Ia berencana untuk berkomunikasi dengan pemerintah pusat agar sektor pertanian di Kaltim mendapatkan dukungan melalui alokasi anggaran dari APBN.
“Kami akan menyampaikan usulan ini ke pusat. Pusat juga perlu terlibat aktif dalam memastikan bahwa potensi pertanian di Kaltim dapat dikembangkan dengan optimal,”
Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas, peran sektor pertanian semakin strategis. Kaltim, dengan potensi pertanian yang besar, memiliki kesempatan untuk menjadi pionir dalam mencapai kedaulatan pangan di tingkat nasional.
Ananda menegaskan bahwa pencapaian kedaulatan pangan bukanlah sekadar pencapaian lokal, melainkan juga kontribusi penting terhadap ketahanan pangan nasional. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan pusat, Kaltim dapat menjadi contoh sukses dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, partisipasi aktif masyarakat, terutama petani dan pelaku usaha pertanian, menjadi kunci keberhasilan. Ananda mengajak semua pihak terkait untuk bersatu demi menciptakan rencana pengembangan sektor pertanian yang inklusif dan berkelanjutan. Ananda menyimpulkan pernyataannya dengan semangat untuk bekerja sama dengan semua pihak.
“Saya yakin, dengan kerjasama yang solid, kita dapat mencapai kedaulatan pangan yang kokoh dan berkelanjutan di Kalimantan Timur. Ini adalah tanggung jawab bersama kita untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
(DPRDKALTIM/ADV/CRI).