Gaya Hidup

Meraup Untung dari Hidroponik, Modal Rp28 Ribu Jadi Jutaan Rupiah

Metoden menanam hidroponik bukan sekadar hobi yang bisa melepas stres. Jika ditekuni lebih dalam, kegemaran ini bisa juga menuai untung.

Samarinda, intuisi.co – Kegemaran menanam dari kecil membawa seorang pemuda di Samarinda ini mendulang rupiah dari tumbuh-tumbuhan. Didapatkan dari hasil berkebun lewat metode hidroponik yang selama pandemi covid-19, menjadi alternatif meraih kemandirian pangan di tengah wabah.

“Saya memang suka menanam sejak kecil. Senang dengan yang segar dan hijau-hijau,” ujar Ari Pangalis yang berprofesi sebagai juru video ini.

Sejak empat tahun terakhir, Ari menekuni teknik tanam tanpa tanah atau dikenal dengan hidroponik. Ia bahkan sempat mengikuti pelatihan hidroponik di Bogor, Jawa Barat. “Karena unik, tanpa tanah dan hanya pakai pipa akhirnya saya ikut pelatihan. Idham juga ikut,” sebutnya.

“Enggak lama setelah saya ikut, saya bikin di rumah. Dasarnya sudah tahu dari pelatihan. Yang buatkan pipa hidroponiknya biasa dipanggil Om Momo. Setahu saya di Samarinda enggak ada komunitas hidroponik,” terangnya.

Saat memulai empat tahun lalu, di Samarinda Ari masih kesulitan menemukan sesama penggemar hidroponik. Padahal teknik ini sudah mulai dikembangkan sejak 1842. James S Douglas dalam buku Hydroponics (1975, hal 1-3) menyebut penemu metode tanam tersebut adalah ahli botani Jerman Julius von Sachs dan Wilhelm Knop.

Dari penelitian pertumbuhan tanaman darat tanpa tanah, kedua pakar tersebut lalu menekankan pemenuhan kebutuhan nutrisi mineral bagi tanaman. Hasilnya sukses dan hingga kini metode itu menjadi standar penelitian serta teknik pembelajaran.

Yang Membuat Hidroponik Berbeda

Perbedaan hidroponik dengan metode menanam lainnya, adalah pada bagian patronnya. Jika biasanya menggemburkan tanah, hidroponik tak demikian. Hanya bermodalkan bibit, rockwool, pipa, dan air. Sebelum memasukkan tanaman ke dalam pipa, lebih dahulu dibibit di tempat terpisah. Setelah tumbuh daun barulah dipindah ke pipa.

Di dalam pipa juga terdapat rockwool. Serat ringan inilah yang menjadi media tanam bagi para pencinta hidroponik. “Nanti pipa ini dimasukan air dan diberikan pompa seperti akuarium. Airnya akan beruputar sendiri. Dan ingat, untuk menjaga tingkat keasaman air, tak boleh lebih dari 6,7. Jika lebih tanaman tak bagus tumbuhnya,” beber Ari.

Dari menanam dengan metode hidroponik, Ari cukup membeli bibit seharga Rp28 ribu dan mendapatkan jutaan rupiah dalam sebulan. Ia kerap menerima pesanan dari kalangan hotel dan kafe yang tertarik dengan selada dan daun min yang ia kembangkan. Ke depan Ari juga bakal menanam rosemary dan basil atau selasih. Kedua tumbuhan ini juga banyak peminatnya.

“Selama ini jadi kendala adalah hujan, karena bisa merubah tingkat keasaman air. Naik atau turun. Itu risiko kalau meletakan hidroponik di halaman rumah,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.