Sorotan

ODP Kukar Bertambah 38 dalam Sehari, Pemkab Sulap Wisma Atlet Jadi Area Isolasi

Total 192 orang dalam pemantauan tercatat di Kukar per 26 Maret 2020. Pemkab Kukar pun menyiapkan wisma atlet di Desa Perjiwa menjadi kompleks isolasi.

Tenggarong, intuisi.co – Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kukar terus bertambah. Sementara pada 25 Maret 2020 tercatat 154 orang, 26 Maret 2020 ini sudah 192 orang. Tak ada perubahan di angka pasien dalam pengawasan (PDP) dan kasus positif covid-19 yang masing-masing masih dua orang.

Sebagaimana rilis Rumah Sakit Umum Daerah Aji Muhammad Parikesit (RSUD AMP) pada 26 Maret 2020, sebaran ODP di kabupaten tersebut paling banyak tercatat dari Tenggarong. Dengan total 73 orang. Diikuti Sebulu (23) dan Muara Badak (22).

Setelahnya Sangasanga 16 orang, dan Tenggarong Seberang 14 orang. Kecamatan lainnya tak mencatatkan hingga dua digit ODP. Hanya Tabang, Kembang Janggut, dan Muara Wis yang masih tanpa kasus. Sedangkan dua orang PDP berasal dari Kota Bangun dan Samboja.

Angka ODP yang terus bertambah, membuat Pemkab Kukar bereaksi. Salah satu langkah antisipasi mencegah sebaran covid-19, adalah menyiapkan kompleks khusus sebagai tempat isolasi para ODP. Mengambil tempat di Asrama Atlet Kukar. Di Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang.

Bupati Kukar Edi Damansyah yang langsung meninjau lokasi tersebut untuk disulap menjadi tempat karantina, pada Rabu, 25 Maret 2020. “Hari ini saya mengecek persiapan pemanfaatan wisma atlet menjadi pengganti isolasi rumah bagi para ODP,” sebut Bupati Kukar Edi Damansyah kepada awak media di lokasi tinjauan.

Pengganti isolasi rumah dimaksud, adalah untuk para ODP yang tak memungkinkan melakukan karantina di kediamannya. Disebabkan beragam kondisi. Misal jumlah kamar terbatas sementara penghuni rumah cukup banyak. Demikian juga ODP yang tinggal di rumah berisi balita, orangtua, ibu hamil, penderita diabetes, dan lainnya yang rentan terpapar virus ini.

“Yang isolasi ODP di tempat ini adalah yang keadaannya secara umum baik. Yang tak terlalu butuh perawatan medis. Atau hanya perlu dipantau karena keluhan ringan. Sebagai langkah memutus mata rantai covid-19,” pungkas Edi Damansyah. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.