DPRD Kaltim

Pabrik Smelter Nikel di Kaltim: Dampak Positif bagi Ekonomi dan Lingkungan

Kutai Kartanegara, Intuisi.co – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Muhammad Samsun, menyambut baik pembangunan pabrik Smelter Nikel di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Proyek yang dilaksanakan oleh PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) di Pendingin, Kecamatan Sanga-sanga, dianggap sebagai langkah positif untuk mendiversifikasi ekonomi daerah.

Muhammad Samsun menekankan bahwa kehadiran investor asing, terutama dari China, dalam proyek ini mencerminkan kepercayaan pada potensi investasi di Kaltim.

“Investor asing memberikan kontribusi besar dalam memajukan sektor industri di wilayah ini,” ujar Samsun.

Salah satu aspek yang ditekankan oleh Samsun adalah kebutuhan listrik yang signifikan untuk mendukung operasional pabrik Smelter Nikel.

Kerjasama dengan PT PLN Persero dianggap sebagai langkah cerdas, mengingat perusahaan tersebut tidak membangun pembangkit listrik sendiri, melainkan mengandalkan pasokan dari PLN Persero.

“Kerjasama ini memberikan keuntungan ganda. Selain memenuhi kebutuhan listrik pabrik, juga membuka peluang kerjasama yang bermanfaat dengan PLN Persero,” jelasnya.

Pada akhir 2021, PT KFI menandatangani kontrak jual beli tenaga listrik dengan PLN Persero sebesar 8000 MW. KFI memilih untuk tidak membangun pembangkit listrik sendiri, hal ini sejalan dengan komitmen untuk menjaga lingkungan sekitar pabrik.

Muhammad Samsun juga menyoroti dampak positif pabrik Smelter Nikel terhadap lapangan kerja. Diperkirakan sekitar 10.000 tenaga kerja akan diperlukan, dengan 1.700 tenaga kerja lokal yang sudah diterima bekerja di KFI.

“Rekrutmen tenaga kerja lokal dari berbagai kota seperti Samarinda, Balikpapan, dan Kukar memberikan kontribusi nyata pada pengembangan sumber daya manusia di daerah ini,” tambahnya.

Pabrik Smelter, sebagai fasilitas pengolahan hasil tambang nikel, tidak hanya meningkatkan nilai tambah logam tetapi juga menghasilkan produk yang memenuhi standar kualitas tinggi.

“Dengan proses peleburan, nikel tidak hanya diekspor dalam bentuk mentah, tetapi juga setelah melalui proses pengolahan yang meningkatkan nilai ekonominya secara substansial,” ujar Samsun.

Sebagai seorang legislator yang mewakili daerah pemilihan Kukar, Samsun menyimpulkan bahwa pembangunan pabrik Smelter Nikel di Kukar membawa dampak positif tidak hanya pada investasi asing dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja lokal dan perlindungan lingkungan.

“Semoga proyek ini menjadi contoh bagi pengembangan industri berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,”.

Artikel ini menyoroti dampak positif pembangunan pabrik Smelter Nikel, mencakup kepercayaan investor, kerjasama dengan PLN Persero, penciptaan lapangan kerja, dan upaya menjaga lingkungan.(DPRDKALTIM/ADV/CRI).

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.