Tenggarong, intuisi.co- Program tiga juta rumah bersubsidi yang digagas pemerintah pusat mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar). Tujuan program ini adalah untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sekaligus mempercepat pembangunan sektor perumahan nasional.
Akhmad Taufik Hidayat, Asisten I Setkab Kukar, memastikan bahwa Pemkab Kukar akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat serta berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan program ini di Kukar.
“Pemkab Kukar siap mendukung program ini. Langkah pertama yang akan kami lakukan adalah menginventarisasi tanah yang akan digunakan agar program ini dapat segera direalisasikan,” ujar Akhmad Taufik di Tenggarong, Selasa (18/3/2025).
Sebagai langkah awal, Pemkab Kukar akan mengambil beberapa tindakan strategis, antara lain inventarisasi dan penyediaan lahan. Pemerintah daerah akan mendata tanah yang tersedia, baik yang dimiliki pemerintah maupun yang dapat dikembangkan dengan kerja sama bersama pengembang swasta.
Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), penyesuaian peruntukan lahan akan dilakukan untuk memastikan pembangunan rumah bersubsidi tidak melanggar aturan tata kota dan lingkungan. Pemkab Kukar juga akan mengidentifikasi lokasi strategis yang memiliki akses mudah ke fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, pasar, dan transportasi publik.
Selain itu, koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta pengembang akan dilakukan untuk memastikan jenis hunian yang dibangun sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Pemkab juga akan bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) serta lembaga keuangan lainnya untuk mendukung pembiayaan rumah bersubsidi dengan skema kredit kepemilikan rumah (KPR) yang ringan.
“Pemerintah daerah akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka yang benar-benar membutuhkan, terutama pekerja informal dan masyarakat berpenghasilan rendah, bisa memanfaatkan program ini,” sebutnya. Selanjutnya, mekanisme pendataan calon penerima rumah bersubsidi juga akan disiapkan untuk memastikan distribusi yang tepat sasaran dan transparan.
Program tiga juta rumah bersubsidi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, terutama dengan mempermudah akses masyarakat terhadap hunian layak.
“Masyarakat berpenghasilan rendah yang selama ini kesulitan memiliki rumah sendiri kini bisa memperoleh hunian dengan harga yang lebih terjangkau serta skema cicilan yang lebih ringan,” ungkap Akhmad Taufik.
Keberadaan rumah bersubsidi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan membuka peluang kerja di sektor konstruksi, material bangunan, serta industri terkait lainnya. Dampak positif ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah.
Tidak hanya itu, program ini juga berpotensi mengurangi permukiman kumuh. Dengan adanya rumah bersubsidi, masyarakat yang tinggal di kawasan tidak layak huni bisa mendapatkan tempat tinggal yang lebih sehat dan layak.
Walau begitu, Pemkab Kukar mengakui adanya tantangan dalam pelaksanaannya, seperti ketersediaan lahan yang sesuai, masalah pendanaan, dan tingginya permintaan meski stok rumah terbatas.
“Pemkab Kukar optimistis bahwa program ini dapat segera terealisasi dengan baik. Kami akan bekerja keras memastikan bahwa masyarakat Kukar yang membutuhkan rumah dapat memperoleh hunian yang layak dengan harga terjangkau,” pungkas Akhmad Taufik. (adv/ara)