HeadlineSorotan

Rusmadi Targetkan Banjir di Samarinda Surut Dalam Hitungan Menit

Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi berharap hujan tiga jam tak membuat Samarinda tergenang berhari-hari. Melainkan cukup surut dalam hitungan menit.

Samarinda, intuisi.co – Saking kronisnya persoalan banjir di Samarinda, hujan dalam hitungan jam saja sudah cukup membuat kota ini tergenang. Terutama kawasan simpang empat Sempaja yang mempertemukan Jalan Wahid Hasyim I dan II, Jalan Abdul Wahab Sjahranie, hingga Jalan PM Noor.

Seiring bergantinya kepemimpinan di kota ini, persoalan di kawasan tersebut mulai dapat perhatian serius. Dari ragam langkah antisipasi yang diambil, salah satunya telah dimulai dengan membersihkan saluran air beramai-ramai.

“Harapan kami tidak lagi hujan 3 jam, banjir sampai dua hari. Tapi hitungan menit cepat mengalir dan luasan genangan juga berkurang,” sebut Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, seperti dilansir dari rilis resmi Pemkot Samarinda, Senin, 29 Maret 2021.

Persoalan banjir di simpang Sempaja sebenarnya sudah terjadi sangat lama. Hal ini pula sudah jadi atensi wali kota sejak periode sebelumnya. Salah satu langkah dikemukakan dengan menyusun program pengendalian banjir terpadu Samarinda pada 2005. Program terpadu tersebut menyematkan banyak proyek pengendali banjir di Ibu Kota Kaltim ini.

Namun demikian, hingga kini realisasi dari rencana besar tersebut masih belum maksimal. Ditandai dengan banjir yang masih terus terjadi dan kian meresahkan. Rusmadi turut menyadari hal tersebut.

“Makanya kami turun melakukan aksi kerja bakti (di Simpang Empat Sempaja),” tegasnya.

Perlu Peran Warga Samarinda

Sebagai warga Sempaja, Andi Harun tahu benar persoalan banjir di titik tersebut sudah terjadi sejak lama. Dari sejumlah penelusuran, termasuk hasil diskusi dengan relasi, diketahui salah satu penyebabnya adalah pintu air di belakang Stadion Madya Sempaja yang disebut salah konsep.

Andi Harun juga diberitahu jika posisi pipa PDAM yang tertanam di drainase mengganggu aliran air. Membuat drainase tidak berfungsi maksimal mengalirkan debit air. Ujungnya, sedimentasi saluran makin menjadi-jadi. Andi pun meyakini menyelesaikan persoalan banjir bukan hanya tugas pemerintah. Warga diminta ikut ambil bagian.

“Siapapun konsultannya, termasuk kita kalau tidak dibantu warga tidak mungkin bisa menyelesaikan persoalan,” tegasnya.

Adapun nantinya kegiatan bersih gorong-gorong seperti dilakukan di simpang empat Sempaja, bakal berlanjut di Jalan DI Panjaitan. Besar harapan giat gotong royong tersebut membuat banjir yang bertahan hingga dua hari, menjadi lebih cepat mengalir. Intinya, selama ada yang menghambat jalannya air, langsung diangkat dan diselesaikan agar aliran air kembali lancar.

“Jadi initinya di sini bagaimana kita bisa mengolah jalannya air,” tutupnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.