Sering Bepergian, Kalangan Pria Usia Produktif Dominasi Kasus Covid-19 di Kaltim
Tugas dan tanggung jawab kerap dikejar hingga menyeberang laut. Dalam situasi pandemi, beban itu rentan berujung petaka. Mengancam kesehatan diri.
Samarinda, intuisi.co – Kasus positif covid-19 di Kaltim per 27 April 2020 kini berjumlah 107 kasus. Mayoritas menjangkit para pria. Bahkan dengan usia produktif. Apa sebab musababnya?
Dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, rentannya usia produktif terpapar covid-19, dipicu rutinitas yang aktif berkegiatan di luar.
Menengok para pasien positif covid-19 di Kaltim, sebagaimana analisis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, khusus perempuan, rerata usia produktif berada di angka 18-65 tahun. Yang telah positif jumlahnya 24 orang. Sementara usia 65 tahun ke atas ada satu pasien. Pun demikian umur 5-17 tahun juga 1 orang.
Sedangkan pria usia produktif ada 73 orang. Umur 5-17 ada enam pasien dan usia 65 tahun ke atas ada dua orang. Itu artinya, 75 persen kasus positif virus corona di Kaltim, berasal dari kalangan pria, sisanya perempuan. “Paling banyak memang para pekerja,” tegasnya lagi.
Itu sebab, ia meminta warga yang masih bepergian keluar daerah demi pekerjaan, untuk sementara waktu menunda. Mengingat potensi tertular virus corona selalu ada. Terutama di daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Ketiga daerah tersebut saat ini merupakan kasus terbanyak virus corona di Indonesia.
Sudah banyak contohnya. Di Kaltim, dari enam cluster yang ada berasal dari luar daerah hingga luar negeri. “Lebih baik dari rumah saja,” sarannya.
Harapan Sembuh Selalu Ada
Penambahan kasus positif memang tak bisa dihindari. Saat masih ada 184 pasien menunggu hasil tes swab. Namun begitu, eskalasi pasien sembuh dari virus corona juga ada. Kini jumlahnya 12 orang. Sebagian besar dari cluster Bogor dan KPU. Ada pula pasien dengan riwayat luar daerah lainnya.
Pada 27 April 2020 ini, pasien sembuh berasal dari cluster Gowa. Yakni pasien asal Penajam Paser Utara (PPU). “Ya, ini kabar baik. Untuk saat ini dia merupakan yang pertama sembuh dari cluster Gowa. Kita berharap pasien yang lain juga begitu,” pungkasnya. (*)