HeadlineSorotan

Setengah Bulan Terapkan PPKM, Efektivitasnya di Kaltim Diragukan

Penerapan PPKM di Kaltim kian jadi sorotan. Kebijakan tersebut benar-benar tak berdampak terhadap penanganan covid-19 di provinsi ini.

Samarinda, intuisi.co – Melesatnya kasus covid-19 di Kaltim menjadi anomali. Pasalnya, sejak beberapa pekan lalu, pemerintah daerah mulai menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Efektivitasnya pun jadi tanda tanya besar.

Pengamat ekonomi yang juga akademikus dari Universitas Mulawarman Chairil Anwar, menilai kebijakan PPKM yang digulirkan sejumlah daerah di Kaltim pun sia-sia. “PPKM akan efektif kalau semua mengikuti semua aturan. Jika tak ada yang ikut, ya, enggak ada perubahan apa-apa,” sebutnya, dikonfirmasi Selasa siang, 2 Februari 2021.

Hingga saat ini, ada tiga daerah di Kaltim menerapkan PPKM. Seperti Balikpapan sejak 15 Januari 2021, Kutai Kartanegara mulai 27 Januari, dan Bontang sejak 18 Januari. Per 1 Februari 2021, akumulasi kasus positif covid-19 di Kaltim sudah mencapai 41.578 atau 1117,3 kasus per 100 ribu penduduk. Dengan positif rate sebesar 20,7 persen. Total pasien sembuh mencapai 32.911 atau 79,2 persen dari akumulasi kasus positif. Dan kematian 1010 atau 2,4 persen. Menyisakan 7.657 kasus berstatus aktif atau masih dalam perawatan maupun isolasi mandiri.

Cody, apaan karibnya, menilai deretan angka tersebut saat ini bukan lagi warning mengenai ancaman virus corona. Pasalnya, masyarakat justru kian abai belakangan ini. Berbeda ketika virus corona pertama mewabah di Kaltim pada awal Maret 2020. “Saya kira siapa pun, pasti sudah lelah banget dengan virus corona. Hampir setahun mewabah. Rasa khawatir (psikologis) ini yang bikin capek,” terangnya.

Dampak PPKM Terhadap Ekonomi Mikro

Sementara PPKM belum memberi dampak terhadap penurunan kasus covid-19, imbasnya dari perekonomian mulai terasa. Terutama dair sisi ekonomi mikro. Masyarakat menengah ke atas, lazimnya menunda semua pembelian karena pandemi ini. Utamanya untuk pembelian otomotif.

“Warga yang bisanya membeli mobil sebagai pilihan gaya hidup akan menunda hal tersebut. Tapi sektor yang berada di bawahnya perlahan-lahan mulai naik. Coba perhatikan warung kopi, menjamur,” sebutnya.

Di sisi lain, Cody menilai pemerintah perlu memberi perhatian ekstra terhadap Satgas Penanganan Covid-19. Jika warga saja lelah dengan virus ini, apalagi mereka yang selalu bersentuhan dengan penanganan virus corona. Baik itu tenaga medis, tenaga kesehatan, TNI, Polri, penggali kubur hingga pengantar jenazah ke pemakaman covd-19.

“Tak mudah lho. Hampir setahun kegiatan mereka itu-itu saja. Ingat, ekonomi perlahan-lahan berjalan karena mereka juga,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.