Sendawar, intuisi.co – Jumlah orang positif covid-19 berdasar hasil rapid test di Kutai Barat (Kubar) bertambah. Pada rapid test pertama diikuti 47 orang, hanya satu yang positif. Pada tes kedua, bertambah lagi sembilan. Dengan demikian, ada 10 positif virus corona di Kubar berdasar rapid test.
Adapun untuk orang dalam pemantauan (ODP) ada 152 secara akumulatif. Yang pemantauannya masih berlangsung 67 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) tujuh orang dan orang tanpa gejala (OTG) sembilan.
Total 47 orang dilakukan rapid test oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kubar. Dari rapid test pertama, 46 orang didapati negatif. Satu saja yang positif. Namun untuk rapid test kedua, bertambah lagi sembilan yang positif.
Adapun rapid test tersebut dilakukan di Puskesmas Jambuk Kecamatan Bongan dan Asrama Paskibra Kubar. Dengan rincian tiga orang di Bongan dan enam di Asrama Paskibra. “Jadi total positif berdasar rapid test ada 10 orang. Satu orang diisolasi di RSUD HIS (Rumah Sakti Umum Daerah Harapan Insan Sendawar),” sebut Sekretaris Kabupaten Kubar, Yacob Tullur.
Dengan hasil positif dari rapid test, tiga orang di Kecamatan Bongan tersebut, kini dalam proses penjemputan. Ketiganya bakal bergabung dengan enam orang positif lainnya di Asrama Paskib Kubar. Sementara yang belum mengikuti rapid test kedua, bakal dipisahkan. Sedangkan yang hasil rapid test keduanya negatif, diperkenankan untuk pulang.
“Dengan catatan, harus isolasi mandiri dengan ketat. Artinya, tidak boleh bebas keluar. Dalam ruangan saja. Begitu juga dengan keluarga di rumah harus jaga jarak,” lanjutnya dalam konferensi pers Minggu sore, 12 April 2020.
Siapkan Rumah Sakit Pratama
Adapun jika pada rapid test berikutnya kembali ditemukan hasil positif covid-19, Rumah Sakit Pratama kemungkinan bakal diberdayakan untuk menampung. Sementara 10 yang positif sejauh ini, sengaja dikumpulkan di Asrama Paskib lantaran lebih memungkinkan secara penjagaan dan mobilitasnya dengan Rumah Sakit HIS.
“Ini juga menjadi pelajaran bahwa rapid test pertama boleh negatif. Tapi tetap wajib ikut aturan karena ternyata tak selalu negatif. Harapan kami tetap jaga jarak. Jangan berkumpul. Jalankan pola hidup yang bersih dan sehat,” pungkasnya. (*)